Angkasa Pura Airports Terapkan Standarisasi Green Airport

Penghijauan di kawasan bandara-bandara dibawah pengelolaan Angkasa Pura Airport. (Istimewa)
Bagikan

Angkasa Pura Airports berkomitmen mendukung kelestarian lingkungan hidup dengan telah mempersiapkan 15 bandara kelolaannya yang ramah lingkungan.

Selain itu, perusahaan ini juga berupaya untuk memperoleh sertifikasi Green Airport dan menerapkan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan hidup pada proses bisnisnya agar terwujud proses bisnis yang berkelanjutan.

Menurut Direktur Utama Angkasa Pura Airport Faik Fahmi, pandemi Covid-19 yang terjadi selama kurang lebih dua tahun ini telah memberikan dampak drastis pada dunia aviasi dan bisnis penerbangan.

Jadi, lanjutnya, rencana jangka panjang Angkasa Pura Airports telah beralih kepada strategi untuk bertahan dan rebound strategy tanpa menghilangkan keberlanjutan.

“Kegiatan pengembangan dan pengelolaan bandara yang telah dilaksanakan oleh Angkasa Pura Airports  harus membawa manfaat sosial dan manfaat lingkungan hidup bagi masyarakat sekitar bandara,” ujarnya.

Oleh karena itu, Faik Fahmi menambahkan, untuk mengantisipasi dampak lingkungan hidup dalam jangka panjang, pihaknya berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip eco airport dan prinsip perusahaan berkelanjutan pada operasional dan pengembangan bandara milik Angkasa Pura Airport.

Sampai dengan saat ini, Angkasa Pura Airports telah mengenalkan konsep bandara ramah lingkungan (eco airport) melalui pengembangan terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang diikuti pengimplementasian secara penuh standar ISO 14001 terkait lingkungan oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Disusul dengan Yogyakarta Internasional Airport (YIA) yang merupakan bandara greenfield baru di Indonesia yang diluncurkan pada tahun 2019 dengan filosofi arsitektur yang keberlanjutan dan ramah lingkungan, serta infrastruktur yang dirancang untuk menahan gempa dan likuifaksi.

Selain itu, Angkasa Pura Airports  juga telah memasukkan strategi lingkungan hidup ke dalam program Corporate Social Responsibility (CSR), seperti kegiatan penanaman pohon, penanaman terumbu karang, dan lainnya.

“Strategi itu dilakukan untuk mendorong keberlanjutan bandara di Indonesia melalui program inovasi, partisipasi, dan menjangkau masyarakat sekitar,” ungkap Faik Fahmi.

Sejak tahun 2019 hingga saat ini, implementasi eco airport dan sistem pengelolaan lingkungan yang efektif telah dilaksanakan antara lain

implementasi sistem manajemen lingkungan dengan pendekatan dan sertifikasi ISO 14001 di lima bandara kelolaan Angkasa Pura Airports.

Selain itu, penggunaan Online Monitoring Reporting System pada aspek lingkungan sesuai dengan ISO 14001 dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Implementasi lanjutan untuk Habitat Management atau Biodiversity Study sebagai program pengendalian satwa liar di seluruh bandara.

Program pengelolaan limbah termasuk pengolahan air limbah, pengolahan limbah padat dengan daur ulang limbah dan pengolahan limbah berbahaya.

Sosialisasi program green airport kepada tenant dan penumpang pesawat (misalnya mengurangi sedotan plastik untuk F&B, menggunakan lampu low watt, mengurangi konsumsi serta penggunaan plastik, dan lainnya). B

 

 

Komentar

Bagikan