Angkasa Pura Airports sebagai operator Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menyatakan kesiapannya menyambut kembali pembukaan koridor Bali bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Berdasarkan data rencana penerbangan internasional per 27 Januari 2022, terdapat tiga maskapai yang telah mengajukan rute secara resmi dan memperoleh izin, yakni Garuda Indonesia tujuan Narita-Bali pada 2 Februari 2022, Singapore Airlines tujuan Singapura-Bali pada 16 Februari 2022, dan Batik Air tujuan Bali-Singapura.
Menurut Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi, pihaknya berkomitmen untuk dapat menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan mendukung terwujudnya perjalanan yang aman dan sehat bagi PPLN yang datang ke Bali.
“Kami sangat antusias menyambut kembali pembukaan rute penerbangan internasional di Bali dari maskapai Garuda Indonesia, Singapore Airlines dan Batik Air,” ujarnya dalam keterangan perusahaan.
Secara khusus, Angkasa Pura Airport bersama dengan Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Satgas Covid-19, dan seluruh stakeholder terkait di bandara telah saling berkoordinasi untuk bersama-sama dalam menyiapkan skema pembukaan koridor Bali bagi PPLN.
“Kami berharap seluruh upaya yang kami lakukan bersama seluruh stakeholder terkait dapat kembali memulihkan kepercayaan industri aviasi, khususnya maskapai internasional untuk kembali terbang ke Bali dan menggeliatkan pariwisata dan perekonomian setempat yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19,” tuturnya.
Kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ini mencakup passenger journey sejak turun pesawat hingga PPLN dijemput kendaraan menuju hotel karantina.
Adapun proses kedatangan PPLN di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali adalah sebagai berikut:
- Pre Flight:sebelum terbang ke Bali, PPLN harus sudah mengisi Electronic-Health Alert Card (e-HAC) melalui aplikasi PeduliLindungi, mengisi Electronics Customs Declaration (e-CD), memiliki dokumen pemesanan hotel karantina, memastikan dokumen keimigrasian dan memiliki asuransi perjalanan.
- Thermo Scanner: setelah mendarat, PPLN menuju terminal kedatangan dan diperiksa suhu badannya. Bagi PPLN yang suhu badannya 38 derajat Celcius atau lebih rendah dapat melanjutkan proses selanjutnya, sedangkan yang suhu badannya di atas 38 derajat Celcius diarahkan menuju ruang pemeriksaan lanjutan.
- Check Point: PPLN akan dilayani oleh petugas dan melakukan input data dari e-HAC. Petugas akan melakukan kontrol data dan print QR Code.
- Konter KKP:Petugas KKP akan memastikan kelengkapan dokumen kesehatan dan PPLN melakukan tapping QR Code dengan waktu proses sekitar satu menit.
- SWAB PCR:Pengambilan sampel RT-PCR bagi PPLN.
- Imigrasi: Pemeriksaan dokumen keimigrasian PPLN oleh petugas imigrasi.
- Pengambilan Bagasi:proses pengambilan bagasi milik PPLN di conveyor belt.
- Bea Cukai:Tapping e-CD.
- Holding Area:PPLN menunggu hasil RT-PCR dan melakukan tapping QR code check point, serta melakukan registrasi hotel dan transportasi. Jika RT-PCR hasilnya positif, PPLN akan di bawa ke rumah sakit.
- Exit Control Desk:PPLN melakukan tapping QR Code check point dan melakukan konfirmasi hotel, serta transportasi.
- Pick Up Zone:PPLN menuju area penjemputan dan menuju hotel karantina.
Secara umum waktu yang dibutuhkan PPLN untuk melalui proses kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, termasuk menunggu hasil RT-PCR hingga proses penjemputan ke hotel, yaitu 104 menit atau satu jam 44 menit.
Terkait dengan layanan tes RT-PCR untuk PPLN, Angkasa Pura Airports bekerja sama dengan Rumah Sakit Bali Jimbaran dalam penyediaan fasilitas mini laboratorium.
Adapun jumlah bilik untuk melakukan RT-PCR adalah sebanyak 20 bilik dan jumlah kapasitas tes PCR mencapai 930 tes per jam.
Mengenai proses keberangkatan PPLN dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, diawali dengan Pre Flight dan persiapan dokumen kesehatan sesuai dengan persyaratan dari negara tujuan.
Kemudian Thermo Scanner untuk tes suhu tubuh, lalu PPLN akan diperiksa oleh Aviation Security (Avsec) untuk dokumen dan pemeriksaan keamanan.
Setelah itu, Check In, pemeriksaan dokumen penerbangan dan dokumen kesehatan sesuai dengan persyaratan negara tujuan. Kemudian PPLN tapping boarding pass.
Usai Screening CheckPoint dan pemeriksaan keimigrasian, maka PPLN menunggu waktu penerbangan. B