Angkasa Pura Airports menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding dengan PT Pos Indonesia (Persero) sebagai langkah awal untuk melakukan kerja sama terkait layanan kargo dan logistik.
Menurut Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi, nota kesepahaman itu dilakukan untuk meningkatkan daya saing layanan kargo dan logistik masing-masing pihak.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi dengan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi yang juga disaksikan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura Logistik, salah satu anak perusahaan Angkasa Pura Airports, Danny P. Thaharsyah pada Rabu (17/12/2021) di Pos Bloc, Jakarta.
“Adapun ruang lingkup nota kesepahaman ini adalah pada segala bentuk kegiatan terkait penjajakan awal terkait rencana kerja sama dalam hal pemanfaatan potensi usaha masing-masing pihak, seperti pertukaran data, pembuatan kajian bersama, dan lainnya,” ujarnya dalam keterangannya.
Sementara itu, jenis usaha yang berpotensi untuk dikerjasamakan antara Angkasa Pura Airport dengan Pos Indonesia adalah layanan pengiriman tahap akhir (last mile delivery) Pos Indonesia.
Selain itu, layanan pengiriman tahap madya (middle mile delivery) milik Pos Indonesia yang dapat dimanfaatkan melalui suatu kerja sama bidang logistik guna mendukung kebutuhan pengangkutan barang melalui darat oleh Angkasa Pura Airports.
Potensi kerja sama lainnya, yakni pemanfaatan gudang logistik Pos Indonesia untuk menangani kebutuhan logistik keproyekan (project logistics) Angkasa Pura Airports dan potensi kerja sama Blocked-Space Air Freight dari Angkasa Pura Airports untuk pengangkutan kargo milik Pos Indonesia.
Kerja sama layanan pengangkutan dari bandar udara ke bandara yang lain (port-to-port) Angkasa Pura Airports yang menggunakan transportasi udara (air freighter), untuk melayani pengangkutan barang Pos Indonesia dan layanan pemeriksaan keamanan kargo dan pos (Regulated Agent) di lokasi-lokasi bandara Angkasa Pura Airports yang dapat dimanfaatkan oleh Pos Indonesia untuk mendukung layanan pengiriman melalui udara.
“Ada juga potensi kerja sama gudang transhipment di Bandara Sultan Hasanudin Makassar dan Bandara Ngurah Rai Bali milik Angkasa Pura Airports untuk keperluan sortir kargo Pos Indonesia di terminal kargo dan melakukan penguatan integrasi middle mile agar konektivitas di Indonesia Timur lebih optimal dan efisien utk makin meningkatkan ketahanan logistik nasional,” tutur Fahmi.
Bisnis kargo dan logistik, lanjutnya, khususnya kargo udara di Angkasa Pura Airports merupakan bisnis yang sangat minim terdampak pandemi. “Ini dapat dilihat dari trafik kargo pada 2020 yang justru meningkat dibanding trafik kargo pada 2019 di bandara Angkasa Pura Airport.”
Kenaikan itu adalah dari 427 ribuan kg pada 2019 menjadi 436 ribuan kg pada 2020.
Untuk semakin meningkatkan kapasitas bisnis kargo dan logistik yang didorong oleh peran anak perusahaan yaitu Angkasa Pura Logistik, Angkasa Pura Airport menjajaki rencana kerja sama dengan Pos Indonesia sebagai pelaku bisnis kuris dan kargo utama di Indonesia.
Rencana kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya masing-masing pihak, termasuk penguatan peran anak-anak perusahaan kedua belah piha.
“Kita bersama-bersama dapat mendukung ketahanan logistik di Indonesia dengan melakukan efisiensi dari sisi biaya, sehingga dapat meningkatkan daya saing,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi menegaskan, kerja sama ini mendukung Program 7 Transformasi Pos Indonesia.
“Dukungan itu khususnya transformasi bisnis kurir dan logistik sebagai portofolio bisnis utama Pos Indonesia melalui upaya efisiensi proses bisnis. Jadi, kita akan dapat meningkatkan daya saing di pasar dan memperkokoh ketahanan logistik nasional,” ungkapnya. B