Angkasa Pura Airports Layani 3,49 Juta Penumpang Pada Januari 2022

Angkasa Pura Airports mencatat telah melayani hingga 3,49 juta penumpang di Januari 2022 atau mengalami pertumbuhan hingga 17% jika dibandingkan dengan periode Januari 2021 yang melayani sebesar 2,11 juta penumpang di 15 bandara yang dikelola.

Pertumbuhan juga terjadi pada traffic pergerakan pesawat, dengan melayani hingga 36.534 pergerakan pesawat atau tumbuh hingga 8% jika dibandingkan pada periode Januari 2021 yang melayani sebesar 33.708 pergerakan pesawat.

Untuk traffic kargo pada periode yang sama juga mengalami pertumbuhan hingga 4% menjadi 39.344 ton dari 37.771 ton pada Januari 2021.

Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi yang paling tinggi melayani penumpang di Januari dengan melayani hingga 748.235 penumpang, traffic pesawat hingga 6.434 pergerakan pesawat dan kargo sebesar 8.384.110 kg.

Bandara Juanda Surabaya menjadi yang tertinggi kedua dengan melayani hingga 715.861 penumpang, traffic pesawat hingga 5.538 pergerakan pesawat dan kargo sebesar 5.805.223 kg.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi yang tertinggi ketiga dengan melayani hingga 593.994 penumpang, traffic pesawat hingga 4.841 pergerakan pesawat dan kargo sebesar 2.151.703 kg.

Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi menyatakan, secara rata-rata pergerakan penumpang di 15 bandara yang dikelola per hari di Januari lalu mencapai 112,144 penumpang/hari.

“Angka itu meningkat hingga 44% jika dibandingkan rata-rata pergerakan penumpang per hari di tahun 2021 sebesar 77.574 penumpang/hari,” ujarnya dalam keterangan perusahaan.

Adapun untuk rata-rata pergerakan pesawat mencapai 1.133 pergerakan pesawat/hari atau meningkat hingga 23% jika dibandingkan dengan rata-rata pergerakan pesawat per hari di tahun 2021 sebesar 916 pergerakan pesawat/hari.

Rata-rata traffic kargo mencapai 1.302547 kg/hari atau meningkat 0,5% jika dibandingkan rata-rata traffic kargo per hari di tahun 2021 sebesar 1.231.000 kg/hari.

“Kami senantiasa menghimbau kepada calon penumpang yang akan melakukan perjalanan untuk terus mematuhi protokol kesehatan secara konsisten, baik pada tahap pre dan post-journey, serta mentaati persyaratan penerbangan yang berlaku,” jelas Faik Fahmi. B