Satu tahun setelah dinobatkan sebagai UNESCO City of Music, Kota Ambon menyelenggarakan konser virtual dengan nama “Colorful Ambon City of Music”. Konser yang diselenggarakan pada Sabtu, 31 Oktober 2020 ini dengan durasi kurang lebih Sembilan jam.
Dengan kerjasama dengan DSS Music Indonesia, Colorful Ambon City of Music menarik lebih dari 66 ribu orang. Jumlah ini merupakan akumulasi dari penonton di empat akun sosial media yang menyiarkan konser. Tidak hanya penonton dari Indonesia, Colorful Ambon City of Music juga ditonton penonton internasional seperti Belanda dan Australia.
Walikota Ambon Richard Louhenapessy mensyukuri pencapaian ini. Richard juga berharap dengan konser virtual ini, dunia luar dapat mengenal bahwa lebih jauh penyanyi dari Ambon dan bahwa music adalah DNA orang Ambon.
“Saya berharap dengan gelaran secara virtual ini, maka para penyanyi dari Ambon bisa berkarya dan dikenal baik secara nasional maupun internasional. Jika gelaran ini dilakukan secara offline saja, maka yang nonton hanya orang yang ada di daerah tersebut. Tetapi karena disiarkan secara virtual, maka seluruh dunia bisa menontonnya,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wisnutama mengatakan Ambon UNESCO City of Music merupakan suatu kebanggaan yang tidak hanya bagi Kota Ambon maupun Provinsi Maluku, namun juga merupakan kebanggaan bagi Indonesia.
“Ini merupakan prestasi yang membanggakan. Melalui sistem virtual, perayaan dapat dilakukan dengan meriah yang tentunya agar tidak melanggar protokol kesehatan,” kata Menparekraf. B