Ada Empat Maskapai Asing Tambah Penerbangan ke Bali

Para wisatawan tiba di Pulau Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. (dok. kemenparekraf.go.id).
Bagikan

Bali semakin diincar maskapai asing. Setidaknya bakal ada empat maskapai internasional yang sudah mengajukan penambahan jadwal penerbangan ke Bali.

Hal tersebut disampaikan General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan saat kegiatan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) atau bengkel pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali.

“Informasinya di Desember 2023 awal, ada tambahan Xiamen Airlines, penerbangan dari kota di China. Bali sejauh ini masih jadi incaran maskapai internasional, ini momentum luar biasa,” katanya kepada media.

Selain Xiamen, yang berencana menambah penerbangannya pada 1 Desember 2023, Handy juga sudah berkomunikasi dengan maskapai asal Uni Emirat Arab dan India, yaitu Etihad Airways, Vistara, dan IndiGo.

Keempat maskapai internasional itu sudah mendaratkan pesawatnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai sejak rute internasional kembali dibuka pascapandemi Covis-19.

Setelah Xiamen, tiga maskapai lainnya akan menambah penerbangan pada awal 2024.

“Ini jadi bukti bahwa pasar di Bali masih kuat, karena ada beberapa maskapai juga yang rencananya mengubah tipe pesawat jadi ukuran lebih besar,” ujar Handy.

Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai telah ada 36 maskapai yang melayani penerbangan internasional dengan 30 rute, ditambah 13 maskapai melayani domestik dengan 19 rute dalam negeri.

Rata-rata dalam satu hari, bandara internasional ini melayani 65.000 penumpang dengan 400 pergerakan pesawat, sehingga lalu lintasnya terbilang padat.

Selain empat maskapai internasional yang dipastikan akan semakin meramaikan bandara, Handy mendapatkan informasi bahwa pesawat terbesar di dunia asal Emirates Airbus A380 juga meminta slot tambahan.

“Pada 1 Juni 2023, Bali menorehkan sejarah sebagai bandara pertama di Indonesia yang didarati Airbus terbesar di dunia dan beroperasi sampai sekarang dengan load factor yang bagus, dan kemudian isunya mereka (Airbus A380) mau meminta slot tambahan,” jelasnya.

Untuk mendukung lalu lintas bandara yang semakin padat, Angkasa Pura Airports akan mengoptimalkan area yang ada terlebih dahulu.

Handy menuturkan, saat ini pihaknya belum memiliki cukup biaya untuk memperlebar area, meskipun lahan reklamasi sudah disiapkan.

Namun, dia menambahkan, lokasi tersebut sudah pasti akan dimanfaatkan ke depannya. B

Komentar

Bagikan