Ditjen Perhubungan Udara Siap Hadapi Audit ICAO USOAP

Workshop of Maintaining Safety Performance with Implementation of New USOAP PQ 2020 Edition in Prepartion for ICAO USOAP Audit yang berlangsung pada 14-16 Juni 2022 di Hotel Novotel, Bogor Raya. (hubud.dephub.go.id)
Bagikan

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Kantor Kepentingan Indonesia Pada Intenational Civil Aviaton Organization (KKIP ICAO) di Montreal, Kanada membahas penerapan Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) PQ Edisi 2020.

Pembahasan tersebut dilakukan dalam Workshop of Maintaining Safety Performance with Implementation of New USOAP PQ 2020 Edition in Prepartion for ICAO USOAP Audit yang berlangsung pada 14-16 Juni 2022 di Hotel Novotel, Bogor Raya.

Protocol Questions (PQs) adalah alat utama yang digunakan Intenational Civil Aviaton Organization Universal Safety Oversight Audit Programme (ICAO USOAP) untuk menilai implementasi yang efektif dari delapan elemen utama sistem pengawasan keselamatan penerbangan sipil di suatu negara.

“Untuk itu, seluruh perwakilan area audit ICAO USOAP agar mampu meningkatkan pemahaman terhadap penerapan USOAP PQ Edisi 2020 ini,” kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono saat membuka kegiatan tersebut.

Adapun area audit ICAO USOAP tergabung dalam Tim ICAO USOAP, mulai dari Kantor Pusat Ditjen Hubud, Balai Kesehatan Penerbangan, KNKT, BMKG dan Basarnas.

Sementara itu, Otoritas Bandar Udara, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara dan Badan Kebijakan Transportasi juga perlu memahami tujuan dari workshop ini.

Otoritas Bandar Udara sebagai objek verifikasi saat industry visit ICAO pada audit USOAP, perlu untuk terlibat dalam diskusi terkait audit ICAO USOAP, guna harmonisasi baik dari tatanan regulasi maupun tahapan implementasi.

Selain dengan Otoritas Bandar Udara, keterlibatan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (BPSDMPU) dan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) dalam workshop ini merupakan langkah kolaborasi awal yang baik.

“Karena performa keselamatan penerbangan sipil Indonesia sangat berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan kebijakan transportasi udara,” jelas Nur Isnin.

Dia juga menghimbau agar seluruh perwakilan area audit dapat memanfaatkan kesempatan yang disediakan untuk bertanya langsung kepada narasumber.

“Gunakan kesempatan ini untuk secara langsung bertanya kepada ICAO atas kendala yang kita hadapi dalam menindaklanjut audit terdahulu, dan hal-hal yang harus dipersiapkan untuk audit mendatang,” katanya.

Per 1 Juni 2022, ICAO mulai menerapkan PQs edisi terbaru 2020, guna menyesuaikan perkembangan penerbangan sipil dunia dan regulasi penerbangan sipil saat ini.

Pembaharuan PQ ini menjadikan Indonesia, perlu untuk melihat kembali tindakan korektif, yang telah diajukan sebelumnya kepada ICAO, untuk melihat relevansinya dengan PQ yang baru.

Sementara itu, narasumber ICAO, Thomas Mistos selaku Chief of the Oversight Unit/Monitoring and Oversight in the Air Navigation Bureau of ICAO, menyampaikan banyak hal yang harus diketahui dalam persiapan sebelum audit.

“Indonesia perlu mengetahui bagaimana cara mempertahankan dan meningkatkan performa keselamatan penerbangan sipil Indonesia,” ungkapnya.

Perlu diketahui bahwa elemen utama keselamatan penerbangan sipil yang dikenal Safety Critical Elements adalah dimulai dari tatanan legislasi, regulasi teknis, sistem yang digunakan, dan kondisi personil penerbangan sipil.

Selain itu, fasilitas, prosedur dan materi panduan teknis, lisensi, sertifikasi, otorisasi yang ada di sebuah negara, proses pengawasan sebuah negara, serta cara sebuah negara mengambil tindakan yang tepat atau menyelesaikan terhadap permasalahan keselamatan penerbangan. B

 

Komentar

Bagikan