Alam dan Budaya Desa Wisata Jadi Daya Tarik Wisatawan

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyaksikan Festival Pantai Lapasi saat melakukan visitasi ke Desa Wisata Lapasi yang merupakan 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia, Maluku Utara, Kamis (16/6/2022). (Istimewa)
Bagikan

Keindahan alam dan budaya di desa wisata sangat potensial menajdi daya tarik wisatawan, seperti di Desa Wisata Lapasi Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, dengan potensi itu diharapkan masyarakat mampu menjaga dan melestarikan anugerah yang diberikan Tuhan.

“Saya sangat berkesan dengan Festival Pantai Lapasi, karena ada berbagai macam kuliner, ekonomi kreatif, kerajinan, dan keindahan alam dan juga ada Festival Sunset, Dancing in The Sunset, belum lengkap kita beromantisme kalau belum berdansa sambil menikmati sunset di Pantai Lapasi,” katanya saat Visitasi 50 Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia, Kamis (16/6/2022).

Desa Wisata Lapasi atau biasa disebut Lako Akelamo, memiliki keindahan pantainya, yaitu Pantai Lapasi.

Lapasi merupakan akronim dari “Lako Pasir Indah” karena memang terkenal akan lanskap senjanya yang indah.

Selain menawarkan beberapa paket wisata olahraga air, Pantai Lapasi juga sering dijadikan tempat berlangsungnya kegiatan Festival Teluk Jailolo.

“Pengembangan Desa Wisata Lapasi, merupakan Kolaborasi Pengembangan Desa Sejahtera ASTRA sebagai upaya kebangkitan ekonomi pascapandemi, sekaligus membuka lapangan kerja dan peluang usaha,” ujarnya.

Selain itu, Sandiaga menambahkan, juga melihat infrastruktur yang ada di Halmahera Barat sudah cukup baik. Namun, lanjutnya, untuk mendukung infrastruktur berkualitas perlu kerja sama lebih baik lagi di area yang harus difokuskan.

“Menurut saya akomodasi, seperti homestay jadi sebuah fasilitas yang sangat dibutuhkan, karena akan menambah penghasilan bagi mereka. Jika membangun hotel hanya investor-investor yang mendapat keuntungan,” jelasnya.

Namun, Sandiaga menilai, jika bersama-sama membangun homestay tentu akan menambah penghasilan bagi masyarakat. “Kuncinya kita harus kolaborasi”.

Saat visitasi Desa Wisata Lapasi, Sandiaga disambut oleh tarian Cakalele, yaitu tarian perang khas Maluku yang biasa dimainkan untuk menyambut tamu besar ataupun perayaan adat.

Setelahnya Sandiaga mencoba permainan tradisional Boi Tempurung, yaitu permainan tradisional melempar bola ke tumpukan tempurung kelapa, lalu melempar bola ke badan tim lawan.

Sehabis mencoba Boi Tempurung, Menparekraf bertemu pengrajin atap rumbia hingga berkeliling dan mengikuti acara Teater Kuliner Tujuh Suku.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Halmahera Barat James Uang mengaku berbahagia dengan kehadiran Menparekraf ke daerahnya.

Menurutnya kehadiran Menteri akan mampu mengangkat semangat dan motivasi masyarakat untuk bangkit pascapandemi.

“Sebagai tuan rumah, kami menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menparekraf yang hadir di Kabupaten Halmahera Barat ini dan menjadi kehormatan sendiri bagi kami dan masyarakat,” tuturnya. B

Komentar

Bagikan