Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan survei tentang potensi pemudik pada mudik Lebaran 2022 yang dilakukan oleh Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub).
Survei ini telah dilakukan sebanyak dua kali, saat itu pemerintah masih memberlakukan pelarangan mudik Lebaran 2022.
Hasil survey pertama tersebut mengatakan akan ada 55 juta orang yang akan melakukan mudik di tahun ini.
Kemudian, survei dilakukan saat pemerintah memperbolehkan mudik Lebaran 2022, Kemenhub melakukan survei kedua.
Pada survei tersebut, terdapat perubahan jumlah pemudik. Selain itu, survei Kemenhub juga memprediksikan beberapa hal lain terkait mobilitas pemudik pada Lebaran tahun ini.
Kemenhub memprediksi terjadi peningkatan jumlah pemudik, dari survei sebelumnya sebanyak 79,4 juta, menjadi sekitar 85,5 juta orang, dan sebanyak 13 juta lebih berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, dari hasil survei Kemenhub pertama dan kedua ada perbedaan yang cukup signifikan dari jumlah pemudik.
“Survey yang kita lakukan pada minggu pertama, masih 55 juta orang yang mudik. Namun, survei berikutnya 79,4 juta dan di antaranya 13 juta berasal dari Jabodetabek. Jadi bisa dikatakan jumlah Jabodetabek yang akan mudik banyak sekali,” ujarnya saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (6/4/2022).
Prediksi kedua adalah hampir 40% pemudik akan menggunakan kendaraan pribadi. Survei Kemenhub tersebut juga menunjukkan sebanyak 36,17 juta pemudik menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor.
Kemudian, pemudik yang menggunakan transportasi umum di darat sebanyak 24,3 juta pemudik, menggunakan kereta api 7,71 juta pemudik dan menggunakan transportasi laut 1,1 juta pemudik.
Secara presentase, dari total jumlah pemudik 79,4 juta orang, sebanyak 45,5% menggunakan kendaraan pribadi, sekitar 12,1% pesawat, sekitar 9,7% kereta api, sebanyak 1,43% kapal laut, dan kendaraan lain 0,8%.
“Beberapa hal yang menjadi perhatian kita dan menjadi catatan Pak Presiden bahwa yang menggunakan kendaraan pribadi mobil dan motor sebanyak 40 juta,” ungkap Menhub.
Prediksi ketiga adalah tujuan utama pemudik adalah Jawa Tengah, yakni sebanyak 23,5 juta orang, Jawa Timur sebanyak 16,8 juta orang dan Jawa Barat sekitar 14,7 juta orang pemudik.
“Asal perjalanan paling banyak dari Jawa Timur dan Jabodetabek dan tujuan paling banyak menuju Jawa Tengah,” ungkapnya.
Kemudian, untuk jalur perjalanan yang paling dipilih adalah melalui jalan tol Trans Jawa, jalur lintas Jawa Tengah, Tol Cipularang, jalur Pantura, jalan Trans Sumatra, serta beberapa ruas jalan lainnya.
“Kami minta tolong kepada Pak Menteri PUPR agar jalan tol yang ada di Jawa yang jumlahnya banyak dilakukan suatu perbaikan agar perjalanan menjadi baik,” kata Menhub.
Prediksi Kemenhub keempat, arus puncak mudik 29-30 April 2022 dan arus balik 8 Mei 2022.
Survei Kemenhub tersebut juga menunjukkan arus puncak mudik akan terjadi pada 29 dan 30 April dan arus balik mudik pada 8 Mei mendatang.
Prediksi kelima adalah ada peningkatan mobilitas dibandingkan dengan Lebaran 2021.
Berdasarkan survei tersebut, pada mudik Lebaran 2022 ada potensi peningkatan mobilitas secara signifikan dibandingkan mudik Lebaran 2021 sebesar 167,27%.
Kemudian, jika dibandingkan dengan libur natal dan tahun baru tahun 2021 dan 2022 ada peningkatan mobilitas orang sebesar 297,47%.
“Oleh karenanya, ini harus dicermati dengan baik, kami sudah berkoordinasi dengan stakeholders, khususnya dengan polri untuk melakukan upaya-upaya yang baik,” tutur Menhub. B