Belum Ada Revisi Target Kunjungan Wisman Tahun 2022

Wisatawan Mancanegara (wisman) di Kuta Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). (dok. kemenparekraf.go.id)
Bagikan

Meski saat ini tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sudah menunjukkan peningkatan, tapi pemerintah belum ada rencana revisi terhadap target kunjungan wisman di sepanjang tahun 2022.

Sebelumnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menargetkan tingkat kunjungan wisman tahun ini antara 1,8 juta orang hingga 3,6 juta orang wisman.

Sementara itu, target untuk wisatawan nusantara (wisnus) ditetapkan hingga 500 juta pergerakan/perjalanan.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, sampai dengan saat ini belum ada revisi jumlah kunjungan wisatawan.

“Namun, kami terus pantau secara detail. Pertengahan tahun kami akan melakukan rakor, kami akan lakukan revisi kalau memang dirasa perlu,” ujarnya.

Sandiaga menjelaskan bahwa yang menjadi fokus saat ini adalah penciptaan situasi dan kondisi sebagai bukti kebangkitan ekonomi nasional.

“Kita persiapkan juga regulasi, kebijakan yang tepat saraan, tepat manfaat, dan tepat waktu. Pada saat nanti memang dapat dilakukan revisi, harus bisa dipastikan bahwa revisi yang achievable dan sustainable,” jelasnya.

Mengenai perluasan kebijakan Visa on Arrival (VoA) untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, kini menjadi untuk 42 negara.

Nama negara-negara itu berdasarkan abjad adalah Australia, Amerika Serikat, Belanda, Brunei Darussalam, Filipina, Inggris, Italia, Jepang, Jerman,
Kamboja, Kanada, Korea Selatan, dan Laos.

Ada juga negara Malaysia, Prancis, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, Vietnam, Afrika Selatan, Arab Saudi, Argentina, Belgia, Brasil, Denmark, Finlandia, dan Hungaria.

Negara lainnya adalah India, Meksiko, Myanmar, Norwegia, Polandia, Seychelles, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Cina, dan Tunisia.

Sandiaga menuturkan, pemberian visa kedatangan kepada wisman itu akan secara efektif diberlakukan sambil menunggu penerbitan surat edaran yang baru.

“Jadi, arahan dari Presiden harus segera direalisasikan perluasan VoA dan kebijakan tanpa karantina,” ungkapnya.

Meskipun ada perluasan VoA dari 23 negara menjadi 42 negara,  Kemenparekraf/Baparekraf tetap menargetkan kedatangan wisman berada di kisaran 1,8 juta orang hingga 3,6 juta orang pada 2022.

“Kami menunggu relaksasi-relaksasi dan penanganan pandemi. Saya cukup optimis akan ada potensi untuk melebihi target dari wisatawan mancanegara yang kami bidik,” ungkap Sandiaga. B

 

 

 

Komentar

Bagikan