Lion Boga Terus Inovasi Tingkatkan Standar Makanan Penerbangan

Aktivitas petugas di Lion Boga sebagai penyedia layanan catering anak usaha Lion Group. (dok. istimewa)
Bagikan

Proses pembuatan makanan penerbangan selalu memiliki standar higienis, bermutu, sehat dan aman, sehingga Lion Boga terus berupaya untuk berinovasi meningkatkan standar makanan penerbangan.

Bahkan, Lion Boga berkomitmen terhadap kesehatan pelanggan dan crew pesawat, serta kelestarian lingkungan melalui program ramah lingkungan yang dijalankan di seluruh operasionalnya.

Lion Boga, sebagai penyedia layanan catering di bawah Lion Group, berkomitmen menghadirkan makanan berkualitas tinggi yang memenuhi standar kebersihan, kesehatan, keamanan dan cita rasa terbaik.

Menurut Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro, didukung oleh chef berpengalaman, tim Lion Boga memastikan bahwa setiap sajian di pesawat tidak hanya lezat, tetapi juga sehat dan aman dikonsumsi.

“Proses pengolahan makanan dilakukan dengan standar internasional, menggunakan peralatan yang disterilkan serta prosedur yang menjamin higienitas di setiap tahap,” katanya dalam keterangan perusahaan ini.

Saat ini, Lion Boga memproduksi lebih dari 20.000 porsi Meals dan Snack setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan para penumpang setia Lion Air Group.

Lion Boga hingga kini telah memproduksi ribuan bermacam – macam jenis olahan, terdiri dari Bakery and pastry (memproduksi khususnya berbagai jenis roti, cake/ kue dan dessert).

Selain itu, Heavy snack traditional menu (variasi model jajanan makanan tradisional khas nusantara yang enak) dan Heavy meals (aneka makanan berat).

“Lion Boga akan terus mengembangkan jenis makanan, mengikuti selera mayoritas publik pada umumnya, tren pasar dan mendukung gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), serta Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang diperkenalkan melalui kuliner ketika penerbangan berlangsung,” jelas Danang.

Dalam teknik memilih bahan, menyiapkan, mengolah hingga menyajikan, Lion Boga tetap mengutamakan aspek yang memenuhi kualifikasi angka kecukupan gizi, hygiene sanitasi, keamanan pangan dan halal.

Lion Boga sebagai bagian industri aviasi harus menjaga hygiene dan sanitasi sesuai peraturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Kesehatan (kemenkes).

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1096 Tahun 2011, jasa layanan boga golongan C (flight catering) wajib melaksanakan pengawasan ketat terhadap sistem keamanan dan kebersihan pangan.

Monitoring terstruktur dari seluruh metode pengolahan, bertujuan para tamu (penumpang) dan crew pesawat dapat diminimalisir (terhindar) dari risiko atau potensi keracunan makanan.

Makanan yang disajikan di ketinggian 35.000 kaki seperti (nampak) terlihat biasa, tetapi rahasia atau dibalik jenis makanan menjalani mekanisme yang tidak biasa.

Dalam memastikan penumpang (pebisnis dan wisatawan) makan sajian di penerbangan, para juru masak (koki) di dapur katering Lion Boga senantiasa berusaha mengutamakan rasa makanan tetap enak.

Rangkaian utama antara lain per hari, penerimaan bahan baku mentah, seperti sayuran, daging, aneka bumbu, buah dan lainnya diperiksa kualitasnya oleh team quality.

Bahan baku dibersihkan dan disimpan sementara menunggu jalannya produksi sesuai spesifikasi produk, sedangkan bahan baku mudah rusak, disimpan di ruang pendingin bertemperatur rendah, yang bertujuan untuk mempertahankan kualitas bahan tanpa mengurangi nilai gizi.

Selain itu, dilakukan pemisahan antara penyimpanan bahan baku dan produk jadi untuk meminimalisir adanya potensi kontaminasi silang, serta kriteria resep setiap produk dibuat dan disiapkan secara khusus oleh Tim Menu and Development, yang terdiri dari para chef.

Para koki dan karyawan Lion Boga dipersyaratkan sesuai pakaian kerja, mengenakan penutup rambut, tidak beraksesoris (jam tangan, cincin, anting dan perhiasan lainnya yang mengganggu) dan menggunakan sarung tangan, untuk menjaga higienitas makanan dengan mencegah kontaminasi makanan dari cemaran.

Crew Lion Boga juga menggunakan takaran bumbu yang tepat agar rasa dari makanan menjadi lebih lezat, memasak dalam jumlah besar sesuai Standar Operational Prosedur (SOP) dan ketentuan resep yang sudah ditentukan.

Masing – masing porsi makanan ditakar secara presisi, upaya mengutamakan agar porsi makanan tidak kurang atau lebih (bentuk dan berat tetap sama) dan setelah proses produksi produk heavy snack dan heavy meals didinginkan atau dibekukan secara cepat (blast chill/blast freeze) untuk menjaga kualitas/ mutu dan keamanan pangan produk.

Pengambilan sample produk yang diproduksi melewati pengujian dan evaluasi baik secara sensori maupun laboratorium untuk menjamin kualitas mutu dan kemanan pangan.

Seluruh produk makanan dikemas secara rapat dan rapi untuk mencegah terjadinya kontaminasi selama distribusi (pengiriman).

Sistem pengiriman makanan rata – rata dilakukan lima jam sebelum waktu keberangkatan pesawat, produk dikirimkan dalam kondisi beku (frozen) untuk menjaga kualitas mutu dan kemanan pangan.

Makanan yang sudah tiba di bandara juga akan disimpan dan didistribusikan menuju pesawat sesuai jadwal penerbangan.

Pramugari dan pramugara (awak kabin) sudah dilatih secara khusus dalam mengatur, memanaskan makanan menggunakan oven, menyiapkan dan menyajikan makanan dalam jumlah tertentu, saat penyajiannya awak kabin mengikuti pedoman protokol kesehatan.

Dalam waktu yang sudah ditentukan, makanan akan dipanaskan menggunakan oven selama 20 menit – 30 menit. Oven pada pesawat udara berbeda dengan oven konvensional atau oven rumah tangga.

Memanaskan makanan saat di udara adalah cara penting untuk menjadikan makanan tersaji hangat. Awak kabin harus cek kualitas makanan sebelum disajikan kepada setiap tamu.

Rangkaian tersebut sangat krusial dalam layanan penerbangan (inflight) agar tamu merasakan dan menikmati makanan seperti selesai dimasak, sehingga pengalaman terbang semakin berkesan baik serta menyenangkan.

Para chef atau koki di Lion Boga juga mendapatkan sertifikat Higiene Sanitas dari Dinas Kesehatan. Bahkan sebagai langkah strategis menguji dan memperkuat kompetensi chef, Lion Boga mengikuti beragam kompetisi di bidang catering.

Salah satu dari beragam kompetensi itu adalah mengikuti La Cuisine Competition ke-4 pada tahun 2022. Prestasi yang diperoleh adalah medali silver dan bronze.

Selain itu, Lion Boga telah mengantongi sertifikat Laik Higiene Sanitas dari Dinasi Kesehatan Kabupaten Tangerang, Sertifikat Sistem Jaminan Halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat – obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), serta memperoleh rekomendasi penyajian/pemasaran hasil olahan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta. B

 

 

Komentar

Bagikan