Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 15 Januari 2025

Kondisi wilayah terdampak banjir di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. (dok. bpbdkabupatenkampar)
Bagikan

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) menerima laporan terkait kejadian bencana yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Beberapa bencana teridentifikasi memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat, termasuk banjir dan tanah longsor di beberapa daerah.

Bencana banjir dipicu hujan deras yang melanda Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, yang menyebabkan luapan sungai hingga menggenangi permukiman dan persawahan di Gampong Teupin Batee dan Gampong Cot Leuot.

Sebanyak 30 Kepala Keluarga (KK) atau 402 jiwa terdampak, termasuk 297 jiwa dari Yayasan Dayah Mulia yang terdiri dari santri dan dewan guru. Banjir juga menggenangi 30 hektare area persawahan, dengan ketinggian air di permukiman mencapai 30 cm.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Besar dan Dinas PUPR telah melakukan assessment dan pendataan di lokasi kejadian.

Pada pukul 11.30 WIB, air dilaporkan surut dari permukiman namun masih menggenangi persawahan.

Sementara itu, di Kabupaten Pidie, hujan lebat yang mengguyur pada Selasa (14/1/2025) mengakibatkan banjir yang melanda sejumlah gampong di dua kecamatan, yakni Kecamatan Batee dan Kecamatan Muara Tiga. Air dengan cepat menggenangi pemukiman warga, memaksa sekitar 63 KK atau 300 jiwa mengungsi ke meunasah dan rumah sanak saudara.

Wilayah terdampak di Kecamatan Batee, banjir melanda Gampong Kareung. Sementara itu, di Kecamatan Muara Tiga, banjir merendam Gampong Dayah, Krueng, Ie Masen, Tuha Biheu, Papeun, dan Kupula.

Sebanyak 63 rumah terdampak akibat genangan air yang merusak dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Selain itu, di Provinsi Sumatra Utara, Kota Binjai dilaporkan terdampak banjir yang mempengaruhi 169 KK atau 807 jiwa, dengan total 169 rumah terendam.

Genangan air telah surut, dan pemerintah setempat telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi untuk wilayah ini.

Sementara itu, di Kabupaten Deli Serdang, banjir mengakibatkan 282 KK atau 1.048 jiwa terdampak dan 282 rumah terendam.

Di Kota Medan, 420 KK atau 880 jiwa terdampak, dengan 250 rumah terendam.

Genangan air mulai surut di Medan, namun di Kabupaten Asahan, 1.435 KK atau 5.645 jiwa terdampak dan 12 KK atau 41 jiwa mengungsi, dengan kerusakan infrastruktur, termasuk 6 unit jembatan dan abrasi jalan sepanjang 2.100 meter.

Tidak hanya banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Karo, yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan dua rumah rusak berat.

Di Kabupaten Padang Lawas, tanah longsor mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, dan 47 KK atau 258 jiwa mengungsi di fasilitas pendidikan setempat.

Di Provinsi Riau, bencana banjir yang masih belum surut di Kabupaten Kampar mengakibatkan 1.290 KK atau 4.697 jiwa terdampak, dengan 1.063 rumah dan satu fasilitas pendidikan mengalami kerusakan akibat genangan air dengan Tinggi Muka Air (TMA) mencapai 10 cm hingga 100 cm.

Sementara itu, di Provinsi Sumatra Selatan, di Kabupaten Muara Enim, banjir berdampak pada 470 KK, dengan 470 rumah terendam.

Kondisi menunjukkan perbaikan karena genangan air telah surut, dan warga mulai kembali menjalankan aktivitas harian.

Dengan berbagai bencana yang terjadi, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprediksi masih berlangsung di beberapa wilayah.

Pemerintah daerah bersama BNPB terus berupaya mempercepat penyaluran bantuan logistik dan kebutuhan dasar, termasuk memberikan dukungan psikososial bagi para penyintas.

Koordinasi dengan berbagai pihak juga terus dilakukan guna memastikan proses pemulihan berjalan efektif. B

 

 

Komentar

Bagikan