
Ada tiga maskapai telah ditunjuk sebagai angkutan udara dalam penerbangan haji di tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Menurut Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief, ketiga maskapai penerbangan itu adalah Garuda Indonesia, Lion Air dan Saudi Airlines.
“Tampaknya ada dua maskapai yang secara administratif memenuhi syarat dan begitupun secara teknis. Untuk yang hadir bersama kita, dari empat maskapai, ada dua maskapai,” katanya dalam rapat antara Kemenag dan Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Maskapai itu adalah Garuda Airlines, lanjutnya, kemudian juga ada Lion Group, Saudi Airlines untuk vendor di luar negerinya dan di dalam negeri ada dua, serta di luar negeri ada satu.
Dia menjelaskan, pengalaman dalam mengoperasikan penerbangan dan juga ketepatan waktu yang menjadi pertimbangan Kementerian Agama dalam menunjuk maskapai penerbangan tersebut.
“Tentu kami memiliki dasar di antaranya adalah pengalaman yang dimiliki masing – masing maskapai, kemudian juga hal – hal yang terkait on time performance itu menjadi perhatian kita,” tuturnya.
Adapun masalah keterlambatan waktu banyak terjadi pada angkutan di musim haji tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR Abdul Wachid menyoroti masalah itu dan berharap tidak terulang kembali.
Komisi VIII DPR telah melakukan evaluasi atas pelayanan Haji 1445 H/2024 Masehi, baik untuk keberangkatan ataupun kepulangan dari 553 kloter penerbangan.
“Setidaknya ada 157 kloter penerbangan haji yang mengalami keterlambatan atau delay, yakni sebanyak 72 kloter. Ini cukup memecahkan rekor,” tuturnya saat Rapat Dengar Pendapat bersama Kementerian Agama dan Badan Penyelenggara Haji (BPH).
Dia menambahkan, faktor keterlambatan cukup beragam, mulai dari adanya mesin terbakar, kebocoran avtur, penggantian roda, hingga masalah AC pesawat dan hal itu disebut turut menyebabkan efek beruntun terhadap jadwal penerbangan selanjutnya.
“Oleh karena itu, kami minta perhatian yang serius pada seluruh maskapai penerbangan haji yang hadir hari ini untuk tidak mengulangi terjadinya keterlambatan pada saat keberangkatan maupun kepulangan pada setiap kloter ibadah haji di penyelenggaraan haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi,” katanya. B