Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat peningkatan signifikan Penerbangan Lintas Negara seusai diberlakukannya pengalihan Ruang Udara (Flight Information Region/FIR) di atas Kepulauan Riau dan Natuna dari Civil Aviation Authority Singapore/CAAS Singapura ke AirNav Indonesia.
Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia Ahmad Nurdin Aulia mengatakan, sepanjang tahun 2024 jumlah penerbangan di tanah air semakin membaik, hingga adanya signifikan penerbangan lintas negara atau over flying yang naik hingga 81,8%.
“Dimana salah satu faktor penyumbangnya adalah pasca diberlakukannya pengalihan Ruang Udara atau FIR di atas Kepulauan Riau dan Natuna dari CAAS Singapura ke AirNav Indonesia pada 22 Maret tahun 2024,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (22/12/2024).
Dia menuturkan, dalam menutup tahun 2024, AirNav Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan bisa banyak bersyukur, karena kembali terjadi peningkatan jumlah penerbangan dibandingkan dengan tahun 2023.
“Hal ini menandakan penerbangan di Indonesia semakin pulih atau kembali bangkit lagi pascapandemi Covid-19,” tegasnya.
Aulia menyebutkan, tercatat penerbangan domestik naik 2%, penerbangan internasional naik 14,1% dan penerbangan lintas negara atau pesawat yang hanya melintas ruang udara Indonesia, naik sebanyak 81,8% dibandingkan dengan tahun 2023.
Dia menambahkan, apabila dibandingkan dengan jumlah penerbangan sebelum pandemi Covid-19, hanya penerbangan domestik yang pertumbuhannya masih agak lambat, yaitu baru 74%.
Penerbangan internasional sudah hampir pulih, yaitu 92%, bahkan untuk penerbangan lintas negara sudah bisa melebihi jumlah penerbangan sebelum pandemi, yaitu mencapai 175%.
“Kenaikan jumlah penerbangan lintas negara ini, salah satu faktor pendorongnya berkat pengalihan FIR Natuna,” ungkapnya.
AirNav Indonesia sangat mengapresiasi kerja keras pemerintah dalam upaya dan negosiasi yang panjang, untuk mengalihkan ruang udara di atas Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura, serta saat ini sudah dikelola oleh AirNav Indonesia.
“Selain mengembalikan kedaulatan teritori udara negara Republik Indonesia, terbukti juga bisa menambah pendapatan negara,” ungkapnya.
AirNav Indonesia mencatatkan lima city pair dengan penerbangan lintas negara terbanyak, adalah rute Kuching – Kuala Lumpur, Kuala Lumpur – Kinabalu, Singapura – Manila, Melbourne – Singapura dan Sydney – Singapura.
Selain itu, lima city pair terbanyak untuk penerbangan internasional adalah rute Jakarta – Singapore, Jakarta – Kuala Lumpur, Denpasar – Singapore, Denpasar – Kuala Lumpur, dan Kualanamu – Kuala Lumpur.
Selanjutnya, untuk lima city pair domestik terbanyak dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) adalah tujuan Denpasar, Surabaya, Makassar, Medan dan Balikpapan.
Aulia menambahkan, selain catatan positif jumlah penerbangan, AirNav Indonesia juga menunjukkan komitmen terhadap peningkatan layanan navigasi dan keselamatan penerbangan, tahun ini kami berhasil mencapai indikator Acceptable Level of Safety Performance (ALoSP) rata – rata 105%.
Selain itu, layanan AirNav Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari para pelanggan dengan nilai (Customer Satisfaction Index) sebesar 4,05 dari target skor 3,50.
“Hasil ini didapatkan dengan metode on site observation oleh INACA (Indonesia National Air Carriers Association) di sejumlah Bandara sejak tanggal 3 Juli – 27 September 2024,” tuturnya.
Beberapa milestone penting lainnya yang dicatatkan oleh AirNav Indonesia di tahun 2024, antara lain adalah AirNav Indonesia menjadi salah satu inisiator dari program Cross FIR Boundary UPR atau Tol Udara Lintas Negara, bersama dengan operator navigasi penerbangan dan maskapai dari Singapura, Australia dan New Zealand, yang kegiatannya dimulai 5 Agustus 2024.
AirNav Indonesia juga memberikan dukungan Layanan Navigasi Penerbangan untuk kegiatan upacara 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara, dengan menyiapkan Mobile Tower di Bandara VVIP IKN serta layanan Ruang Udara melalui cabang Balikpapan.
Dukungan layanan navigasi penerbangan juga diberikan untuk beberapa perhelatan internasional, seperti Bali Air Show, MotoGP Mandalika, F1 Power Boat Danau Toba dan lainnya, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar dan para peserta mendapatkan penerbangan yang aman, serta nyaman.
“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi antar semua pihak, termasuk pemerintah melalui regulator, operator bandara, maskapai penerbangan, pengguna jasa dan pastinya seluruh karyawan AirNav Indonesia,” jelas Aulia.
Dia menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan layanan navigasi udara yang berstandar internasional dan terus melakukan inovasi demi peningkatan keselamatan, kelancaran, efisiensi, serta keberlanjutan penerbangan di Indonesia. B