BMKG Perpanjang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hingga 15 Desember 2024

Cuaca hujan di Kota Jakarta. (dok. wikipedia.org)
Bagikan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperpanjang status peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024, menyusul terus meningkatnya curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, pPeringatan dini berlanjut hingga 15 Desember dan menjelang 15 Desember 2024, curah hujan akan meningkat secara bertahap.

“Kemudian puncaknya sekitar tanggal 15 Desember yang bisa mencapai 100 mm per hari, sehingga perlu diwaspadai,” katanya di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada 7 – 8 Desember 2024. Kemudian berlanjut hingga 15 Desember, karena curah hujan di Jabodetabek masih tinggi.

Menurut Dwikorita, modifikasi cuaca yang dilakukan BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Provinsi Jakarta sedikitnya telah mengurangi hingga 30% curah hujan yang turun di daratan.

Dia menambahkan, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh tiga faktor yakni adanya bibit siklon 91S yang terdeteksi masih berada di Samudera Hindia barat daya Lampung tetapi mulai menjauh dari wilayah Indonesia.

Kemudian, faktor menjelang puncak musim hujan yang diperkuat dengan efek La Nina lemah, termasuk juga Median – Julian Oscillation (MJO) yang merupakan gerombolan awan dari arah Samudera Hindia barat Indonesia, yang menjadi penyebab cuaca ekstrem di Jabodetabek.

“Jadi, kombinasi seperti itu. BMKG bersama BNPB akan terus berupaya dengan modifikasi cuaca,” ungkapnya.

Dwikorita meminta masyarakat tidak risau dengan modifikasi cuaca, karena upaya tersebut tidak akan membuat wilayah lain dilanda banjir.

“Sesungguhnya yang dimodifikasi itu adalah awan-awan yang masih di laut yang belum sempat masuk ke daratan,” tuturnya.

Masyarakat diimbau tetap terus memonitor perkembangan informasi cuaca yang sangat dinamis melalui berbagai kanal terutama melalui aplikasi laman BMKG, termasuk media sosial.

“Perkembangannya ini perlu selalu dipantau guna keselamatan kita bersama,” tegasnya. B

Komentar

Bagikan