Gedung Bandara Nusantara dibangun dengan memanfaatkan beberapa teknologi pendukung dan strategi penanganan untuk memastikan hasil yang optimal.
Salah satunya penerapan Building Information Modeling (BIM) untuk mempercepat proses perhitungan progres pekerjaan.
Selain itu, material yang digunakan juga terhitung langka yakni lightone (walline) untuk pelapis dinding interior dan fasad, serta material bitumen pada bagian atap.
Sementara, Terminal Very Very Important Person (VVIP) dan Terminal VIP seluas 7.350 meter persegi dirancang dengan konsep arsitektural yang mengadopsi langgam Perisai Suku Dayak (Talawang).
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menuturkan, Hutama Karya mengerjakan pembangunan fasilitas sisi darat.
Hal ini meliputi pekerjaan infrastruktur (drainase, pedestrian, jalan akses dan embung), Menara Pengawas dan Kantor Administrasi Airnav, Gedung Administrasi dan Operasional, Gedung PKP-PK, serta Fasilitas Meteorologi.
Kemudian, Bangunan Genset/MPH, Rumah Pompa dan GWT, Kargo, Sewage Treatment Plant (STP), Bangunan TPS Terpadu, Fasilitas Peribadatan, Rumah Dinas tipe 36, 70 dan 120, serta Pos Pemeriksaan Sisi Udara.
Saat ini, pekerjaan yang telah selesai adalah Infrastruktur dan Terminal VVIP, dengan pekerjaan tersisa di antaranya penyelesaian Terminal VIP, Menara Pengawas dan Kantor Administrasi Airnav, serta bangunan penunjang lainnya.
“Progres pengerjaan secara keseluruhan telah mencapai 80,6% dan ditargetkan beroperasi secara menyeluruh pada bulan Desember 2024,” ujar Adjib.
Dia menjelaskan, pembebasan lahan dan curah hujan tinggi menjadi tantangan sendiri dalam penyelesaian proyek ini secara keseluruhan, dengan target penyelesaian proyek dan beroperasi tujuh bulan sejak proyek dimulai.
Menghadapi tantangan tersebut, Hutama Karya membentuk tim khusus pembebasan lahan, yang terdiri dari berbagai pihak terkait, termasuk jajaran pemerintahan, aparat keamanan, kementerian dan para tokoh desa.
Mengenai memantau curah hujan yang tinggi, perseroan bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Selain itu, juga meningkatkan jumlah sumber daya alat maupun tenaga kerja hingga dua kali lipat guna memastikan setiap tahapan pekerjaan dapat diselesaikan secara cepat dan efisien sekaligus menjaga kualitas hasil akhir proyek.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai target dengan menjaga standar kualitas dan keselamatan kerja guna mendukung kelancaran aktivitas, serta mobilitas di IKN nantinya,” tutur Adjib.
Namun, lanjut Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan Bandara Nusantara akan selesai pada akhir Desember 2024.
“Akhir Desember akan selesai semuanya, baik terminalnya, baik runway betul – betul sudah berada di panjang 3.000 (meter), sehingga pesawat berbadan lebar bisa turun di Ibu Kota Nusantara,” ungkapnya.
Dengan selesainya pembangunan Bandara IKN, Jokowi berharap semakin banyak lalu lintas menuju IKN.
“Ini akan memberikan ekosistem keramaian yang bagus pada ibu kota yang kita cintai ini,” tegasnya.
Selain itu, saat ini pemerintah tengah menyelesaikan pembangunan jalan tol IKN.
Menurut Jokowi, bila Jalan Tol IKN telah rampung, waktu tempuh dari Bandaran VVIP IKN menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) semakin cepat.
“Dari airport menuju IKN, kalau tolnya sudah jadi, kira-kira hanya 15 menit. Ini untuk menunjukkan kepada investor kita dari Rusia betapa prospektifnya berinvestasi di IKN,” ujar Jokowi saat meninjau salah satu hunian milik investor Rusia di IKN. B