OAG Aviation Worldwide Limited merilis data maskapai tersibuk di Asia Tenggara (ASEAN) pada September 2024 dan maskapai asal Indonesia, Lion Air masih berada di urutan yang pertama.
Data dari penyedia data perjalanan global yang berkantor pusat di Inggris ini berdasarkan jumlah kursi keberangkatan one way dan jumlah kursi yang ditambahkan dari bulan ke bulan.
Lion Air menguasai 9% dari kapasitas penerbangan dengan 3,16 juta kursi hingga September 2024.
Maskapai ini mampu mempertahankan posisinya pada peringkat satu setelah data per April 2024 berada di urutan yang sama.
Sementara itu, AirAsia berada di posisi kedua dengan penguasaan pangsa regional sebesar 7%.
Di sisi lain, maskapai yang mengurangi kapasitas terbanyak periode yang sama adalah Vietnam Airlines dengan penurunan kapasitas 461.300 kursi atau sekitar 20% pengurangan.
Tidak hanya itu, Cebu Pacific dan Thai Air Asia juga mengalami penurunan serupa dengan masing-masing mengalami penurunan 15% dan 14%.
Selain itu, maskapai Vietjet Air yang mengurangi daya angkut penumpang sebesar 11%, ternyata masih berada di angka positif, yakni dua kali lipat kapasitasnya sejak September 2019.
Code | Airline Name | Seats |
JT | Lion Air | 3.159.818 |
AK | AirAsia | 2.558.652 |
VN | Vietnam Airlines | 1.901.415 |
VJ | Vietjet | 1.892.815 |
5J | Cebu Pacific Air | 1.817.555 |
SQ | Singapore Airlines | 1.642.282 |
ID | Batik Air | 1.623.600 |
IU | PT. Super Air Jet | 1.548.360 |
FD | Thai AirAsia | 1.467.854 |
PR | Philippine Airlines | 1.330.224 |
Sumber: OAG Aviation Worldwide Limited.
Secara keseluruhan, Indonesia tetap menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara dengan 11,6 juta kursi dan mewakili 31% dari total pasar penerbangan.
Di sisi lain, meski mengalami peningkatan dibandingkan pada September 2023, jumlah kursi tersedia di Thailand dan Malaysia lebih rendah dibandingkan dengan September 2019.
Selain itu, daya angkut pada September 2024 masih mengalami pengurangan sekitar 6% dibandingkan dengan Agustus 2024. B