Penanaman modal asing di bidang kedirgantaraan terus menggeliat di Bandung, pasalnya Indonesia memiliki sejarah panjang dalam industri kedirgantaraan selama lebih dari 40 tahun terakhir.
Memiliki jam terbang yang tinggi di semua disiplin ilmu dalam desain dan analisis produk pesawat, menjadikan perusahaan asing membidik Indonesia untuk mengembangkan perusahaan manufaktur kedirgantaraan.
Terbaru, PT Turkish Aerospace Indonesia dari Turki didirikan di Bandung guna menjalin kerjasama strategis global.
CEO of Turkish Aerospace Mehmet Demiroglu mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonensia untuk meningkatkan dan mengembangkan proyek – proyek kerjasama di bidang kedirgantaraan.
“Jadi, kami menegaskan bahwa kami tidak bersaing, tapi saling melengkapi. Itu sebabnya kami ada di sini,” ujarnya seusai launching PT Turkish Aerospace Indonesia di Bandung, baru-baru ini.
Melalui kerja sama ini, lanjut Mehmet, pihaknya mendorong tenaga kerja rekayasa yang berpengalaman satu sama lain.
Selain itu, dengan adanya kerjasama ini diharapkan mampu memberikan peluang bisnis dan pengembangan bagi perusahaan manufaktur dirgantara, sehingga bisa saling menguntungkan di pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
Di tempat yang sama, President of The Defence Industry Agency of Turkiye, Haluk Gorgun menitikberatkan, upaya mencetak generasi baru di industri dirgantara bisa terwujud dari kerja sama ini.
“Kita bisa membangun sistem generasi, platform generasi baru, sehingga negara-negara akan memiliki kekuatan yang sama,” ujarnyakatanya.
Kerja sama besar inipun di akui Dekan Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Tatacipta Dirgantara.
Menurutnya, ITB telah menjalin kerjasama sejak lama dengan Turkish Aerospace Indonesia, sehingga tidak sedikit mahasiswanya yang berkesempatan untuk melakukan pelatihan kerja disana.
“Mahasiswa kami juga banyak yang magang dan bekerja di sana. Mungkin ini salah satu alasan kenapa mengambil kantor di Bandung, karena ekosistem dirgantara itu ada di Bandung dan perguruan tinggi negeri satu-satunya di Indonesia ada di ITB,” jelasnya.
Dengan hadirnya Turkish Aerospace Indonesia ini, diyakini Tata mampu membangun ekosistem dirgantara yang mempuni di indonesa dengan mengandeng semua unsur stakeholder. B