Sebagai bagian dalam meningkatkan layanan Buy The Service (BTS) di Bodebek, Kementerian Perhubungan (Kemehub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) hadirkan 10 halte yang ramah bagi disabilitas dan lima Tempat Pemberhentian Bus (TPB).
Plt Kepala BPTJ Tatan Rustandi menyampaikan bahwa dari 10 halte yang dibangun, dua halte berada di Kota Bekasi dan delapan halte berada di Kota Depok.
Adapun lima TPB yang disiapkan, satu berada di Kota Bekasi dan empat berada di Kota Depok.
Di Kota Bekasi, dua halte dan satu TPB berada di Jalan Ahmad Yani, sedangkan di Kota Depok, lima halte dan satu TPB berada di Jalan Tole Iskandar dan satu halte, tiga TPB berada di Jalan Raya Bogor.
Adapun dua halte lainnya berada di Jalan Margonda.
“Halte-halte yang kami bangun telah dilengkapi dengan fasilitas disabiltas, seperti guiding block dan area untuk kursi roda,” ujar Tatan. dalam monitoring yang dilakukan di Kota Depok (16/8/2024).
Selain itu, juga telah disediakan papan informasi rute, tempat duduk, charging station, kamera CCTV dan kipas angin guna meningkatkan kenyamanan, serta keamanan pengguna BisKit.
Pembangunan halte di Kota Bekasi saat ini telah selesai pengerjaannya.
Adaun di Kota Depok, tiga halte sudah dapat dimanfaatkan, sedangkan sisanya akan selesai dalam waktu dekat.
Pembangunan halte dan bus stop ini merupakan bagian dari upaya BPTJ untuk menyediakan fasilitas transportasi yang lebih nyaman dan aman bagi masyarakat.
“Dengan adanya guiding block dan area kursi roda diharapkan pengguna BisKita yang memiliki keterbatasan dapat tetap menggunakan layanan angkutan umum massal ini,” jelasnyta.
Selain itu, untuk memudahkan pencarian informasi rute telah tersedia papan informasi rute, sehingga pengguna bisa lebih mudah mengetahui jalur – jalur yang dilalui, sedangkan CCTV diharapkan dapat memberikan keamanan saat menunggu bus.
“Tidak lupa, tentunya tempat duduknya juga harus nyaman dan disediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan halte,” kata Tatan.
Dia menambahkan bahwa saat melakukan tinjauan lapangan hari ini, masih ada yang perlu ditingkatkan di antaranya akses.
“Kami akan segera melakukan koordinasi dengan Pemkot Depok untuk melakukan penyesuaian agar halte ini nyaman digunakan oleh masyarakat,” tegasnya.
Tatan berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan baik oleh masyarakat.
“Fasilitas ini mohon untuk dijaga, tidak dicoret-coret dan digunakan untuk kepentingan umum,” ungkapnya.
Selain di Kota Bekasi dan Kota Depok, BPTJ juga telah menyerahkan 36 halte atau shelter di Kota Bogor untuk layanan BisKita Trans Pakuan dengan rincian 24 halte permanen dan 12 halte portable.
Pembangunan ini diharapkan dapat mempercepat transformasi sistem transportasi di Jabodetabek menuju transportasi umum yang lebih modern dan efisien.
Dengan meningkatnya fasilitas, diharapkan lebih banyak masyarakat akan beralih ke transportasi umum, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan membantu mengurangi kemacetan, serta polusi udara di kawasan perkotaan.
Dalam monitoring tersebut, turut hadir Sekretaris BPTJ, Direktur Prasarana BPTJ dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok. B