PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor logistik yang menyumbang dividen untuk negara pada tahun buku 2023 sebesar Rp31 miliar menyusul kian moncernya kinerja perseroan.
Dikutip melalui akun Instagram resmi Menteri BUMN Erick Thohir, mengatakan total dividen Rp85,52 triliun tersebut disumbang oleh 20 BUMN.
“Alhamdulillah kerja keras dari seluruh komisaris, direksi, dan seluruh insan BUMN bisa memberikan kontribusi positif untuk Indonesia. Semoga dividen sebesar Rp85,5 triliun yang diberikan BUMN kepada negara bisa menjadi manfaat besar untuk masyarakat luas,” kata Erick.
Dividen tersebut diraih setelah ASDP berhasil menorehkan peningkatan kinerja keuangan.
Terbukti pada laporan kinerja konsolidasi tahun 2023 yang telah diaudit, ASDP membukukan pendapatan Rp5,032 triliun dan laba bersih Rp637 miliar.
Nilai laba tersebut, lagi-lagi menjadi capaian laba tertinggi sepanjang sejarah ASDP atau tumbuh 9% dari laba tahun 2022 yang hanya sebesar Rp585 miliar.
Bahkan, pendapatan tahun 2023 melampaui pendapatan pada kondisi normal sebelum Covid-19 tahun 2019 sebesar Rp3,328 triliun dan meningkat 15% dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar Rp4,38 triliun.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menuturkan bahwa peningkatan kinerja keuangan tersebut merupakan hasil dari berbagai strategi efisiensi dan peningkatan operasional yang diterapkan oleh manajemen.
“Kami melihat tren positif dalam kinerja keuangan yang merupakan hasil dari komitmen untuk terus mengoptimalkan operasional layanan, sehingga perseroan mampu melayani kepentingan umum,” ungkapnya.
Sebagai informasi, ASDP sampai saat ini telah melayani sekitar 290 rute penyeberangan di tanah air.
Dari jumlah tersebut, 70% di antaranya rute angkutan perintis yang banyak menghubungkan daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP), serta memperlancar mobilisasi penumpang dan barang untuk memperluas konektivitas ke wilayah 3TP tersebut.
Dengan demikian, 30% sisanya merupakan rute komersial yang menopang lintasan perintis.
Dengan besaran jumlah rute tersebut, ASDP mengukuhkan diri sebagai perusahaan terbesar dalam bisnis pelayaran penyeberangan dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan.
Soal inovasi, Shelvy juga menekankan bahwa inovasi digital ASDP berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
“Transformasi digital, termasuk sistem pemesanan tiket online dan manajemen operasional berbasis teknologi, telah membantu dalam peningkatan efisiensi dan optimalisasi layanan,” jelasnya.
Pencapaian ini adalah bukti bahwa strategi dalam meningkatkan layanan dan operasional telah berjalan.
“Kami akan terus berupaya menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan kami, serta memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa,” katyanya.
Dengan berbagai pencapaian keuangan dan operasional tersebut, ASDP telah mampu menunjukkan komitmennya untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional yang lebih baik di masa depan. B