Kemenparekraf Gelar Rakornis Kembangkan Potensi Pariwisata Indonesia Tengah dan Timur

Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pengembangan Destinasi Pariwisata Wilayah II di Claro Hotel Makassar, Sulawesi Selatan. (dok. kemenparekraf)
Bagikan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong penguatan pengembangan potensi pariwisata di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

Dukungan tersebut melalui penguatan kolaborasi antar stakeholder dalam kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pengembangan Destinasi Pariwisata Wilayah II di Claro Hotel Makassar, Sulawesi Selatan, baru-baru ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, rapat koordinasi bertujuan meningkatkan pemahaman tentang kebijakan dan strategi pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Juga memperkuat jejaring koordinasi dan sinkronisasi pusat dan daerah, serta mengembangkan strategi, metode dan aksi kolaboratif dalam pengembangan destinasi dan ekonomi kreatif,” katanya.

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Hariyanto menjelaskan, tahun 2024 adalah tahun penting sebagai tolok ukur terakhir pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2020-2024.

Masa transisi RPJMN berikutnya, yaitu periode 2025-2029 serta mengawal capaian Indonesia emas melalui RPJPN 2025.

Berdasarkan Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2029, strategi pengembangan kepariwisataan nasional akan berfokus kepada kawasan Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Bangka Belitung, Bromo-Tengger-Semeru, Wakatobi, Morotai, Raja Ampat, tiga Greater area (Regeneratif Bali, Batam-Bintan dan Jakarta), dan 1 Superhub Ekonomi IKN.

Mengenai lokasi Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif berfokus pada 12 kawasan, yaitu Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Sulawesi Selatan.

“Dalam arah kebijakan rancangan teknokratik tersebut, untuk pariwisata disebutkan pula bahwa salah satu target yang ingin dicapai adalah pembangunan destinasi pariwisata berkualitas sesuai preferensi pasar yang berkembang ke arah pariwisata berkelanjutan dan pariwisata regeneratif,” kata Hariyanto.

Inspektur Utama Kemenparekraf/Baparekraf Bayu Aji menambahkan, pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif semakin menguat pascapandemi Covid-19 meski belum mencapai level sebelum pandemi.

Hal ini terlihat dari data yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2023 sekitar 11,6 juta orang. “Angka ini meningkat 98,3% dari capaian tahun 2022. B

 

Komentar

Bagikan