PT Angkasa Pura II (Persero) secara berkelanjutan mengimplementasikan teknologi untuk mendukung aspek operasional, pelayanan, keamanan dan keselamatan di seluruh bandara yang dikelolanya.
Implementasi teknologi sejalan dengan transformasi digital dengan konsep New Experience Through (X) Technology Airport 4.0 atau disebut dengan NEXT Airport 4.0.
Menurut President Director of PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, bandara berkonsep NEXT Airport 4.0 adalah bandara masa depan yang selalu mengikuti perkembangan dan mengadopsi teknologi terkini (advance technology).
“Implementasi digitalisasi di bandara-bandara AP II saat ini sudah sekitar 50%-60% untuk aspek pelayanan dan operasional,” ujarnya dalam rilis perusahaan.
Awaluddin menjelaskan, prosentase ini akan semakin meningkat cepat karena kini AP II telah memiliki sumber daya dan infrastruktur digital yang mendukung.
Sejalan dengan tranformasi digital, AP II mengembangkan satu model, yakni Digitally Ready for Operational and Infostructure Development (DROID) sebagai tulang punggung penerapan NEXT Airport 4.0.
Melalui DROID Model, AP II memperkenalkan tiga platform mobile, yaitu aplikasi travelin untuk layanan kepada penumpang (customer experience/CX), lalu aplikasi iPerform untuk operasional (operational excellent/OX), dan Pocket Airport Collaborative Decision Making (ACDM) sebagai aplikasi untuk kolaborasi antar stakeholders bandara (ecosystem exploration/EX).
Dampak positif dari penerapan ketiga platform tersebut, di antaranya Travelin (customer experience/CX), yakni aplikasi yang berkontribusi dalam naiknya kepuasan pelanggan/traveler berdasarkan Airport Service Quality Survey (ASQ Survey) yang digelar Airport Council International (ACI).
Rata-rata Nilai ASQ Survey di bandara AP II pada 2016 tercatat 4.00 dari skala 5, kemudian 2017 naik ke 4.68, lalu 2018 ke 4.76, kembali naik pada 2019 ke 4.87, dan tertinggi pada 2020 yakni 4.90.
Bahkan, nilai ASQ Survey Bandara Soekarno-Hatta pada 2020 nyaris sempurna ada pada 4.98 dari skala lima.
Travelin mampu men-digitalisasi layanan tes COVID-19 di bandara-bandara AP II (Airport Health Center), khususnya untuk pemesanan layanan tes secara digital.
Platform kedua adalah iPerform (operational excellence/EX). iPerform adalah aplikasi khusus karyawan AP II yang memiliki fitur mendukung pekerjaan sehari-hari, dan di tengah pandemi ini menjadi andalan untuk efisiensi.
Platform ketiga adalah Pocket ACDM (ecosystem exploration/EX), yakni membuat kolaborasi di antara seluruh stakeholder bandara terkait dengan operasional pesawat di sisi udara dapat berjalan dengan baik.
Kolaborasi ini untuk meningkatkan prediktabilitas penerbangan, meningkatkan tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) dan memaksimalkan slot penerbangan.
“Penerapan teknologi dan penggunaan tiga platform mobile menjadikan pengelolaan bandara-bandara AP II efisien, optimal dan tangguh di setiap kondisi, termasuk merespon tantangan pandemi global Covid-19,” jelas Awaluddin. B