Peringkat ESG Capital A Naik Setelah Berhasil Lakukan Peremajaan Strategi Keberlanjutan

Maskapai AirAsia dan crew. (dok. newsroom.airasia.com)
Bagikan

Capital A, induk perusahaan maskapai AirAsia telah dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik dalam peringkat keberlanjutan global setelah berhasil melakukan peremajaan pendekatannya terhadap keberlanjutan untuk memprioritaskan langkah menyeluruh dalam mengatasi risiko iklim dan meningkatkan komunikasi dengan para pemangku kepentingan.

Penghargaan terbaru yang diterima oleh Grup Capital A ini yaitu AirAsia’s GOLD Environmental Sustainability rating dari Centre for Aviation yang tertuang dalam 2023 CAPA-Envest Global Airline Sustainability Benchmarking Report.

AirAsia merupakan salah satu dari 19 maskapai penerbangan yang menerima peringkat tersebut berkat upaya pemulihan yang kuat dari efisiensi dan kinerja lingkungan karena Grup Capital A terus membangun kembali jaringannya pasca pandemi.

Tercatat bahwa Maskapai AirAsia secara global memproduksi emisi CO2 per penumpang terendah ke-11 dan emisi per kursi terendah ke-12 dalam survei yang dilakukan terhadap hampir 80 maskapai penerbangan di seluruh dunia.

Sementara itu, London Stock Exchange Group menempatkan Capital A di peringkat ke-15 dari 124 maskapai penerbangan yang menggunakan penilaian ESG untuk mengukur kinerja, komitmen, dan efektivitas ESG relatif perusahaan melintasi 10 tema utama.

Skor AirAsia sebesar 71% tidak hanya tertinggi di antara maskapai yang berbasis di ASEAN, tapi juga menempatkan maskapai ini di antara maskapai berbiaya rendah global dengan kinerja terbaik.

Pengakuan ini menambah sejumlah hasil positif dalam penilaian ESG oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa, yang dipublikasikan pada akhir 2023 berdasarkan pemaparan keberlanjutan 2022. Di Malaysia, skor ESG Capital A naik menjadi 3,2 dari 2,9 dari 5 selama tahun 2020 dan 2022, melewati threshold 2,9 dari FTSE4Good Bursa Malaysia Index pada semua tahun penilaian.

Mitra Capital A di Thailand, Asia Aviation, juga melihat peningkatan peringkatnya menjadi 81% dari 67% selama siklus penilaian 2021 dan 2022, menempatkannya di antara perusahaan-perusahaan berperingkat AA di Peringkat ESG Bursa Efek Thailand.

Secara internasional, Capital A disandingkan dengan dua indeks global untuk perusahaan yang terdaftar secara publik dengan kapitalisasi pasar di atas US$1 miliar.

Antara tahun 2020 dan 2023, Capital A tetap memenuhi syarat untuk penilaian benchmarking ESG oleh kedua indeks global ini tetapi tidak untuk dimasukkan karena penurunan kapitalisasi pasar yang disebabkan oleh pandemi selama periode pelaporan.

Capital A mengharapkan peningkatan lebih lanjut dalam kapitalisasi pasarnya saat AirAsia kembali mengoperasikan seluruh armadanya secara penuh pada tahun 2024.

Capital A juga meraih skor 40% dalam Penilaian Keberlanjutan Perusahaan (Corporate Sustainability Assessment/CSA) Global Terbaru oleh S&P Global, sebelumnya pada tahun 2020 tercatat hanya 32%.

Skor CSA milik S&P digunakan untuk pemilihan ke dalam Indeks Keberlanjutan Dow Jones (DJSI) yang bertujuan untuk menyoroti perusahaan-perusahaan yang memenuhi syarat dan menunjukkan kepemimpinan ESG.

Tahun lalu, Capital A juga mengajukan pengungkapan kinerja sosial 2021 untuk dinilai dalam Indeks Kesetaraan Gender Bloomberg (GEI), yang juga tercatat melampaui threshold inklusi.

Kinerja Capital A juga terdorong oleh track recordnya dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam pekerjaan di semua tingkatan.

Menjadi sorotan pada tahun 2022 adalah wanita menyumbang 53,8% dari total karyawan dan 32% dari semua manajer senior.

AirAsia juga mempertahankan posisinya sebagai maskapai penerbangan yang mempekerjakan jumlah pilot wanita tertinggi di Asia Tenggara sebesar 6,6% di atas rata-rata global sebesar 5,8%.

“Dari tahun 2020, kami mulai mengalihkan fokus keberlanjutan Capital A untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara prioritas keberlanjutan eksternal dan internal kami,” tulis keterangan dalam situs newsroom.airasia.com.

Sementara itu, perusahaan ini sangat aktif dalam kegiatan sosial eksternal sebelum tahun 2020, pandemi global memaksa untuk adanya penyesuaian kembali.

“Hal ini bersamaan dengan periode ketika regulasi perubahan iklim di industri penerbangan juga mulai terbentuk,” kata Pejabat Keberlanjutan Utama Capital A Yap Mun Ching.

Ada dua hal utama dalam strategi perusahaa, yang pertama adalah penerapan pemotongan biaya lintas sektoral dan disiplin efisiensi dalam mengelola risiko-risiko ESG.

“Salah satu area, di mana kami dapat melihat hasil dari pendekatan ini adalah dalam penguatan strategi lingkungan kami. Pada tahun 2021, kami menerbitkan peta jalan netralitas karbon kami yang pertama untuk mengidentifikasi jalur kunci menuju dekarbonisasi,” jelasnya.

Menurut Yap Mun Ching, setiap tahun sejak itu, perusahaan telah menambah kedalaman pemahaman dan dengan bantuan pemodelan data, telah dapat lebih baik mengintegrasikan pertimbangan ESG ke dalam strategi bisnis utama.

Yap menambahkan bahwa yang kedua adalah berkomunikasi secara lebih efektif dan keberlanjutan penerbangan adalah topik yang kompleks yang tidak mudah diakses oleh para pemangku kepentingan.

“Kami menghabiskan banyak sumber daya untuk membangun pemahaman yang lebih baik di kalangan pembuat kebijakan, regulator, investor, mitra, dan sangat penting, karyawan kami – Allstars,” ungkapnya.

Pada Desember 2023, Maybank IB Research menerbitkan laporan yang mempertahankan rekomendasi BELI untuk saham Capital A, dengan mengutip target ESG jangka panjang yang commendable dan laporan yang refreshing.

Dalam siklus laporan terbaru untuk kinerja tahun 2023, Capital A dan Asia Aviation (pemegang saham tunggal Thai AirAsia) akan menerbitkan laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri untuk memberikan lebih banyak penekanan pada keberlanjutan dan melengkapi upaya entitas untuk lebih memperkuat komunikasi mengenai prioritas dan strategi ESG mereka. B

Komentar

Bagikan