Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kalimarau Berau Ferdinan Nurdin melakukan pertemuan strategis dengan Direktur Operasi Kargo PT Lion Group serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya pada Kamis (31/1/2024).
Pertemuan itu untuk membahas langkah-langkah pengembangan potensi pengiriman kargo melalui Bandara Kalimarau di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
“Kami secara kolaboratif membahas strategi untuk mempercepat dan mempermudah proses pengiriman kargo sehingga dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan distribusi logistik di wilayah Kaltim, meningkatkan perekonomian serta menurunkan tingkat inflasi di Berau,” jelas Ferdinan.
Selain itu dilakukan peninjauan menyeluruh terkait fasilitas, sarana, dan prasarana yang dimiliki Bandara Kalimarau sebagai persiapan agar konsolidator eksportir dapat melaksanakan kegiatan pengiriman barang kargo.
Di Kabupaten Berau sendiri mempunyai komoditas marine product seperti Ikan Kerapu yang dikirimkan ke Hongkong sebanyak 15 ton perbulan.
Selain itu, juga terdapat komoditas lain, seperti Kepiting, Udang Ronggeng, Gurita, Baby Octopus, dan Ikan Buntal dengan permintaan pembeli yang menginginkan komoditas yang dikirimkan tersebut dalam keadaan fresh dan hidup dengan estimasi total tonase yang dikirim ekspor sebesar 50 ton perbulan.
Saat ini, para eksportir mengirimkan komoditas tersebut ke Jakarta atau Surabaya untuk melakukan pemeriksaan oleh Balai Karantina Indonesia dan Bea Cukai, sehingga memakan lebih banyak waktu dan biaya.
“Sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional yang bertujuan untuk memangkas bisnis proses, waktu dan biaya pengiriman logistik, maka diharapkan agar program NLE tersebut dapat terlaksana di Bandara Kalimarau guna optimalisasi pengiriman kargo dan ekspor dengan melakukan pemeriksaan komoditas kargo ekspor langsung di Bandara Kalimarau,” ungkapnya.
Selain potensi pengiriman kargo, Ferdinan turut menjelaskan bahwa Kabupaten Berau juga memiliki beberapa potensi lainnya seperti peluang usaha hiburan, destinasi wisata, dan UMKM lokal.
“Dengan besarnya potensi yang dimiliki harapannya agar para pelaku usaha kargo tidak hanya fokus kepada pengusahaan kargo di Bandara Kalimarau saja, tapi dapat membuka peluang bisnis lainnya sehingga dapat meningkatkan frekuensi masyarakat yang berkunjung ke Bandara Kalimarau,” tutur Ferdinan. B