Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri juga mengupayakan penyelesaian sarana dan prasarana (sarpras) penunjang Bandara Dhoho agar bisa beroperasi sesuai jadwal pada 8 Desember 2023.
Pemkab Kediri juga memiliki lima tanggung jawab yang harus diselesaikan sebelum Bandara Dhoho beroperasi.
Lima tugas pemkab berupa pelebaran jalan di perempatan Banyakan, merapikan kabel dan tiang listrik di sepanjang Jalan PB Sudirman Banyakan, penambahan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) akses bandara via Desa Tiron, pemasangan rambu penunjuk arah ke bandara, serta pengaspalan jalan raya Kediri – Nganjuk.
“Saat ini, semuanya sedang dikerjakan. Semoga saja bisa tepat waktu,” ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Kediri Sukadi.
Sependapat dengan pemrakarsa bandara, Pemkab Kediri juga sedang mengupayakan penyelesaian sarpras penunjang sebelum 8 Desember 2023. “Optimistis bisa beroperasi 8 Desember.”
Mengenai pengosongan rumah dan tanah warga yang terdampak, rupanya masih terus dilakukan hingga 21 November 2023.
Dijadwalkan, pekan ini akan didatangkan alat berat dan segera dimulai pengerjaan pelebaran jalan sepanjang 90 meter di Banyakan.
Semula, jalan itu hanya selebar 8 meter dan diperlebar menjadi 17 meter. Sesuai kontrak, proyek akan digarap oleh PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNKK).
Perusahaan itu juga merupakan pemrakarsa proyek Tol Kediri – Kertosono. Kini, tugas mereka adalah menambah lebar jalan yang juga akan menjadi titik interchange tol Kediri – Kertosono.
“Pelebaran itu menjadi yang paling penting. Karena akan jadi pintu masuk utama ke bandara,” jelas Sukadi.
Tidak hanya menyiapkan sarpras penunjang, Pemkab Kediri juga mempersiapkan agenda non-fisik, seperti rencana rapat bersama pemda di wilayah Selatan Jawa Timur.
Namun, jadwal agenda penting itu masih belum ditentukan. Sukadi hanya menyampaikan kemungkinan akan digelar akhir November atau awal Desember. “Nantinya rapat akan dilakukan selama dua hari di Kediri.”
Mengenai rekomendasi verifikasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Sukadi mengungkapkan belum ada jawaban, tapi semuanya lancar dan bandara diharapkan akan beroperasi pada 8 Desember,” tuturnya.
Hasil dari verifikasi administrasi oleh Kemenhub diungkapkan bahwa terdapat catatan yang harus diperhatikan pemrakarsa.
Dari kondisi safety, pemrakarsa diminta mengambil langkah perihal ketinggian pelayanan lalu lintas penerbangan di wilayah Kabupaten Kediri yang masih 5.000 feet.
Selanjutnya, kondisi flow di terminal penumpang, terminal kendaraan dan bandara yang gersang juga ditambahkan ke dalam catatan. B