Angkasa Pura Airports berhasil meraih Rating Platinum atau peringkat tertinggi dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023 yang diselenggarakan oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR).
Acara penyerahan penghargaan tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Eksekutif NCSR Ali Darwin kepada Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura Airports Rahadian D. Yogisworo.
ASRRAT adalah ajang penghargaan yang diinisiasi oleh NCSR untuk memberikan apresiasi bagi entitas usaha atas penyusunan laporan keberlanjutan atau sustainability report (SR) yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2005.
Pada pelaksanaan yang ke-19 ini, ASRRAT diikuti sebanyak 68 perusahaan terkemuka yang berasal dari dalam dan luar negeri.
“Capaian dalam ASRRAT di tahun 2023 ini merupakan sebuah apresiasi atas implementasi komitmen Angkasa Pura Airports dalam menjalankan bisnis kebandarudaraan yang bersifat sustainable atau berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap aspek sosial, ekonomi, serta lingkungan sesuai dengan program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi.
Dalam ASRRAT 2023, Angkasa Pura Airports berhasil meraih Rating Platinum, atau mengalami peningkatan capaian dibandingkan dengan keikutsertaan dalam ASRRAT 2019, yang saat itu Angkasa Pura Airports meraih Rating Gold.
“Peningkatan capaian ini tentunya sejalan dengan pelaksanaan komitmen perusahaan dalam pelestarian lingkungan hidup dan proses bisnis berkelanjutan,” ungkapnya.
Pada aspek lingkungan, Angkasa Pura Airports berupaya mengurangi dampak perubahan iklim dengan melakukan upaya inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui perhitungan emisi GRK dengan menghitung tingkat konsumsi BBM dan listrik bandara menggunakan metodologi Airport Carbon Emission Reporting Tool (ACERT).
Selain itu, upaya mitigasi emisi GRK melalui implementasi konsep bandara ramah lingkungan atau eco-airport antara lain dengan penggunaan lampu hemat energi, pengoperasian PLTS, pemanfaatan air daur ulang, program penghijauan bandara dan implementasi Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018.
Selama tahun 2022, Angkasa Pura Airports telah melakukan inventarisasi emisi GRK di 15 bandara sebesar 115.062 ton CO2eq.
Angkasa Pura Airports juga mencatat telah berkontribusi dalam penurunan emisi GRK di sektor transportasi sebesar 388.125 ton CO2eq melalui berbagai langkah mitigasi yang dilaksanakan, penggunaan air daur ulang untuk operasional bandara ada 250.850 m3, dan penurunan intensitas energi sebesar 33,04% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Wujud komitmen Angkasa Pura Airports untuk aktif berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan juga ditunjukkan dengan capaian dua bandara kelolaan, yaitu Bandara Internasional Yogyakarta dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang telah mendapatkan sertifikasi Greenship Building kategori Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
Mengenai kontribusi terhadap masyarakat, selama tahun 2022 Angkasa Pura Airports mencatat telah menyalurkan pinjaman kepada 138 UMKM mitra binaan sebesar Rp18,6 miliar dan pelaksanaan program transplantasi terumbu karang dan penanaman mangrove di berbagai lokasi pantai.
Selain itu, penanaman 1.178 pohon di berbagai lokasi, program pemberian beasiswa D3 kebandarudaraan dan bantuan pendidikan kepada siswa difabel, serta pembangunan dan perbaikan fasilitas pendidikan senilai Rp 5,8 miliar.
Rating Platinum yang berhasil diraih Angkasa Pura Airports dalam penyusunan laporan keberlanjutan tidak lepas dari pemenuhan kriteria yang ditetapkan oleh NCSR, yaitu pemenuhan atas proses assurance AA1000 Type 2 yang menjadi standar keberlanjutan internasional, pemenuhan kontribusi Angkasa Pura Airports terhadap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) secara lengkap.
Pemenuhan kriteria lainnya adalah memenuhi peraturan yang berlaku dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan standar penulisan internasional dari Global Reporting Initiative (GRI) 2021, serta telah mencantumkan data efisiensi energi secara lengkap, termasuk di dalamnya data emisi GRK.
Sementara itu, Direktur Eksekutif NCSR Ali Darwin dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peranan laporan keberlanjutan dalam pemenuhan peranan perusahaan dalam aspek lingkungan, sosial, dan kemanusiaan.
“Laporan keberlanjutan telah memberikan wawasan berharga mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mengurangi emisi, melestarikan sumber daya dan memajukan keadilan sosial. Hal ini juga berfungsi sebagai roadmap untuk diikuti oleh bisnis dan organisasi lain,” tuturnya. B