Ada Tujuh Bandara dalam Proyek Pengembangan dan PSN 2020-2024

Maskapai untuk angkutan penerbangan perintis juga siap membawa kargo. (dok. kemenhub)
Bagikan

Buku Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Aviaton Outlook 2022-2023 mencatat ada sebanyak tujuh bandar udara (bandara) yang dalam pengembangan dan termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

Ketujuh bandara tersebut adalah Bandara Dhoho Kediri di Jawa Timur, Bandara Bali Utara di Bali, pengembangan Bandara Adi Soemarmo di Jawa Tengah dan Bandara Komodo di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, Bandara Lombok Praya di Lombok Tengah, Bandara Nabire Baru di Papua dan Bandara Siboru Fak Fak di Papua Barat, seperti diinformasikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Menurut Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja, IANCA yang merupakan Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia banyak mencatat kondisi aviation di tanah air, termask perkembangan penerbangan penumpang dan barang/kargo.

“Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terus memacu pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi udara,” katanya dalam buku Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Aviaton Outlook 2022-2023.

Kemenhub, tulisn buku INACA tersebut, akan memfokuskan pembangunan infrastruktur transportasi yang dapat menciptakan konektivitas untuk mendukung akses pariwisata, kelancaran arus logistik, akses ke daerah Terluar, Tertinggal, Terdalam, dan Perbatasan (3TP), serta Ibu Kota Negara Baru (IKN).

Pembangunan infrastruktur tersebut terhubung ke titik-titik fokus yang diharapkan dapat membuka keterisolasian, membuka ruang ekonomi baru, mendongkrak lapangan kerja baru, serta mampu mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian lokal.

Bahkan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pernah menjelaskan, bahwa menjaga konektivitas transportasi udara akan menstimulus pertumbuhan ekonomi.

“Konektivitas, lanjutnya, menciptakan kelancaran dan kemudahan perhubungan dan perdagangan nasional,” tulis buku itu.

Kebutuhan logistik masyarakat di berbagai wilayah Indonesia bisa semakin terpenuhi, perbedaan harga produk-produk bisa ditekan, sehingga lalu lintas perdagangan dan jasa di wilayah tersebut semakin meningkat dan lancar.

Konektivitas transportasi udara memungkinkan wilayah-wilayah dapat dijangkau atau mudah dikunjungi. Kemudahan perpindahan individu dari satu wilayah ke wilayah lain di Indonesia membuka kesempatan bagi setiap destinasi mengelola berbagai potensi pariwisata menjadi daya tarik kunjungan wisatawan ke daerahnya. B

Komentar

Bagikan