Konektivitas Antarwilayah Satukan Indonesia Akan Makin Meningkat dengan Transportasi

Bagikan

Memanfaatkan momentum Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak seluruh Insan Transportasi untuk terus konsisten membangun dan mengembangkan infrastruktur transportasi di seluruh wilayah Indonesia, baik sarana maupun prasarana transportasi darat, laut, udara dan perkeretaapian.

“Transportasi semakin meningkatkan konektivitas antarwilayah yang akan menyatukan Indonesia. Bagaimana transportasi dapat melayani perpindahan manusia maupun barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan selamat, aman, dan nyaman,” ujar Menhub, Rabu (20/9/2023).

Dia menyebutkan, berbagai pembangunan yang telah dilakukan menjadi lompatan pertama yang tidak mudah untuk dilakukan, dalam rangka mewujudkan visi Indonesia emas menjadi lima besar kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045.

“Semoga momentum peringatan Hari Perhubungan Nasional tahun ini dapat memperkuat kolaborasi para insan transportasi di seluruh Indonesia, yang menjadi pemicu lompatan-lompatan selanjutnya di masa yang akan datang,” tegas Menhub.

Budi Karya menjelaskan, pembangunan konektivitas antarwilayah di Indonesia dilakukan dengan paradigma Indonesia Sentris, yaitu merata ke seluruh wilayah, tidak saja wilayah perkotaan, tapi hingga ke pelosok daerah.

Dengan telah dibangunnya sejumlah sarana dan prasarana transportasi, Menhub menginstruksikan jajarannya untuk memastikan infrastruktur transportasi yang sudah dibangun, benar-benar memiliki manfaat yang optimal dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam kurun waktu 2014-2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membangun sejumlah infrastruktur transportasi baik di sektor darat, laut, udara dan perkeretaapian.

Di darat, Kemenhub telah merevitalisasi dan merehabilitasi terminal tipe A di 140 lokasi dan membangun terminal tipe A di 5 lokasi.

Memgenai penyeberangan, rehabilitasi pelabuhan penyeberangan dilakukan di 151 lokasi dan membangun pelabuhan penyeberangan di 76 lokasi.

“Pada tahun 2022, kami membangun Terminal Tipe A di Purworejo, Jawa Tengah dan Bimoku di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Diharapkan tahun ini sudah bisa diselesaikan pembangunannya,” jelas Menhub.

Di laut, telah melakukan rehabilitasi pelabuhan di 164 lokasi dan telah melakukan pembangunan pelabuhan baru di 18 lokasi.

Pada tahun 2015, pembangunan dilakukan di empat lokasi, 2016 (dua lokasi), 2017 (lima lokasi), 2019 (satu lokasi), 2021 (lima lokasi).

“Lokasi pembangunan pelabuhan terbanyak ada di wilayah Tengah dan Timur Indonesia. Terakhir pada tahun 2022, terdapat satu pelabuhan baru yang dibangun, yaitu Pelabuhan Salissingan di Sulawesi Barat,” tutur Menhub.

Di udara, Kemenhub merehabilitasi bandara di 38 lokasi dan membangun bandara baru di 16 lokasi, di antaranya Bandara Rokot Sipora Mentawai, Sumbar, lalu Bandara Kertajati Jabar, Bandara APT Pranoto Samarinda, Kaltim, kemudian Bandara Miangas, Sulut; Bandara Namniwel, Maluku, dan Bandara Werur, Papua.

Untuk sektor perkeretaapian, telah dibangun dan direaktivasi jalur kereta api sepanjang 1.683 Kilometer Spoor (Km’sp), di antaranya jalur Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung sepanjang 152,46 km jalur ganda, LRT Jabodebek (49,21 km jalur ganda), LRT Sumsel (23,4 km jalur ganda), dan LRT Jakarta (5,8 km jalur ganda).

Selain itu, juga dilakukan peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 1.900 Km’sp, elektrifikasi jalur kereta 145,24 Km, dan pembangunan atau modernisasi stasiun kereta api sebanyak 88 stasiun. B

Komentar

Bagikan