Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah untuk pertama kalinya melayani perjalanan jemaah umrah sebagai feeder menuju Bandara Halim Perdanakusuma pada Sabtu (26/8/2023).
Sebanyak 48 jemaah umrah berangkat menggunakan maskapai Citilink dari Bandara JB Soedirman menuju Bandara Halim Perdanakusuma, untuk kemudian langsung dengan bus melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta dan terbang ke Tanah Suci.
President Director PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan, penerbangan feeder umrah yang dilakukan pada hari ini merupakan realisasi dari rencana yang telah dibahas sebelum-sebelumnya sebagai upaya optimalisasi Bandara JB Soedirman.
“AP II berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan, para Kepala Daerah di Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap dan Kebumen (Barlingmascakeb), serta maskapai Citilink, atas dukungan dan bantuannya dalam mendorong optimalisasi Bandara Jenderal Besar Soedirman,” jelasnya.
Penerbangan feeder umrah ini dapat dilaksanakan berkat kolaborasi erat dengan seluruh stakeholder, termasuk penyedia jasa perjalanan umrah setempat.
“Kami semua berharap feeder umrah ini dapat membantu masyarakat di Purbalingga dan sekitarnya untuk lebih mudah lagi dalam menjalani ibadah umrah,” ujar Awaluddin.
Sebelum adanya penerbangan feeder umrah, jemaah umrah dari Purbalingga dan sekitarnya harus menempuh perjalanan dengan bus menuju Bandara Soekarno-Hatta dengan waktu tempuh mencapai lebih dari tujuh jam.
“Sementara itu, dengan adanya penerbangan feeder umrah, maka waktu tempuh Bandara Jenderal Besar Soedirman ke Halim Perdanakusuma sekitar 47 menit, lalu perjalanan dengan bus ke Soekarno-Hatta berkisar satu hingga dua jam. Tentu dari sisi waktu lebih efisien,” tutur Awaluddin.
Sebelumnya, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyatakan adanya paket ibadah umrah melalui Bandara JB Soedirman ini memberikan kepraktisan bagi jemaah.
“Insyaallah perjalanan umrah akan lebih cepat. Biasanya, harus menginap terlebih dahulu. Nanti kita bisa berangkat dari Bandara Jenderal Besar Soedirman, kemudian menuju Bandara Halim Perdanakusuma, langsung naik shuttle bus ke Cengkareng dan langsung pada hari itu juga berangkat ke tanah suci,” kata Bupati Purbalingga.
Executive General Manager Bandara JB Soedirman Harry Glenardie menuturkan, seluruh fasilitas pelayanan dan operasional bandara dipastikan selalu siap untuk melayani penerbangan.
“Fasilitas sisi udara antara lain runway, taxiway dan apron, serta fasilitas sisi darat, yakni terminal penumpang, dipastikan siap melayani penerbangan feeder umrah ini,” ujarnya.
Harry menambahkan, potensi jemaah umrah di lima kabupaten, yakni Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen (Barlingmascakeb) relatif cukup tinggi.
“Secara nasional, jemaah umrah pada 2023 diperkirakan 1,6 juta orang. Jika di Jawa Tengah sebesar 20% dari jumlah nasional, dan kemudian dari jumlah di Jawa Tengah itu sebesar 20% dari Barlingmascakeb yakni sekitar 70.000 jemaah,” ungkapnya.
Selain penerbangan feeder umrah, Harry Glenardie menuturkan, Bandara JB Soedirman juga siap kembali menyambut penerbangan reguler lainnya. B