Kekuatan sektor kerajinan (kriya) Indonesia tidak hanya terletak pada melimpahnya bahan baku, tetapi yang jauh lebih penting bahwa subsektor kerajinan Indonesia tercipta dari keunikan-keunikan tradisi dan budaya yang tidak dimiliki bangsa lain.
Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sumatra Utara (Dekranasda Provsu) hadir untuk menjawab tantangan tersebut untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai sektor yang mampu menjadi kekuatan ekonomi nasional.
Ketua Dekranasda Provsu Nawal Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung pelaku ekonomi kreatif, memberikan wawasan dan terobosan, serta terus menguatkan branding nasional agar dapat mencapai keberhasilan pemasaran produk kerajinan daerah ke tingkat yang lebih tinggi.
“Komitmen ini menjadi tanggung jawab Dekranasda Provsu untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri kerajinan yang modern dan relevan dengan gaya hidup masyarakat urban yang aktif dan dinamis,” ujarnya.
Nawal Edy Rahmayadi menyebut pihaknya memfasilitasi seluruh produk unggulan kerajinan daerah dari berbagai kabupaten/kota se-Sumatra Utara seperti kain tenun songket dan tenun ulos, anyaman, ukiran, alas kaki, dan produk kerajinan lainya.
Semua itu dilakukan untuk mewujudkan visi Dekranasda Provsu yakni “Dekranas menjadi lembaga yang andal dalam mendukung kemandirian ekonomi Indonesia”.
Visi tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam program kerja yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu umum, pameran dan pelatihan.
Program kerja umum antara lain melakukan rapat kerja daerah, pembangunan website Dekranasda Provsu dan renovasi Gedung Dekranasda.
Adapun, program kerja pameran adalah mengikuti sejumlah pameran seperti Pekan Raya Sumatra Utara, Gebyar Kerajinan Daerah Sumatra Utara, Inacraft dan Pekan Raya Jakarta.
Sedangkan program pelatihan di antaranya meliputi pelatihan tenun, pelatihan anyaman dan advokasi industri rumahan berbasis online (buka lapak, shoppe, dan lain-lain). B