Kementerian PUPR Bangun Flyover Djuanda untuk Lancarkan Lalin Akses Bandara Juanda

Bangunan Flyover Djuanda di atas perlintaan kereta api Sidoarjo, Jawa Timur. (dok. pu.go.id)
Bagikan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus bekerja untuk menyelesaikan pembangunan Flyover Djuanda yang sebelumnya bernama Flyover Aloha di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Kehadiran flyover ini sudah sangat dinantikan masyarakat, karena akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas di simpang tiga Bangah-Aloha, sekaligus akan memperlancar arus lalu lintas di perlintasan sebidang rel kereta api yang berada di jalan akses Bandara Juanda.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antarwilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa dan manusia lebih efisien.

“Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut,” katanya.

Menurut Menteri Basuki, pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, selain memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian.

Flyover Djuanda mulai dibangun sejak tanggal kontrak 1 November 2022 dengan masa pelaksanaan 540 hari kalender hingga 23 April 2024.

Berdasarkan data progres fisik, pembangunan flyover hingga minggu pertama Agustus 2023 sebesar 50,24% atau melebihi rencana kemajuan progres pekerjaan yang ditetapkan, yaitu 49,55%.

Secara konstruksi, Flyover Djuanda memiliki dua struktur dari jalan akses Bandara Juanda menuju Sidoarjo sepanjang 435 meter dan menuju Surabaya sepanjang 423 meter, masing-masing flyover dilengkapi ramp baik menuju Sidoarjo maupun Surabaya.

Flyover A dengan frontage Sidoarjo-Juanda dikerjakan mulai STA 0+000-0+978 dan Flyover B dengan frontage Juanda-Surabaya dikerjakan mulai dari STA 0+000-0+889 dengan lingkup kerja meliputi pekerjaan drainase (3,85%), pekerjaan tanah dan geo (1,91%), perkerasan beton (6,04%), pekerjaan struktur (82,77%), dan aksesoris jalan jembatan (2,09%).

Biaya pembangunan Flyover Djuanda bersumber dari APBN (SBSN) senilai Rp332,8 miliar yang dianggarkan secara Multy Years Contract (MYC) tahun 2022-2024.

Flyover ini dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Ditjen Bina Marga dengan kontaktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero)-PT Nindya Karya (Persero) (KSO).

Penamaan Flyover Aloha menjadi Juanda sebagai upaya menghormati jasa Pahlawan Nasional Djuanda Kartawidjaja pencetus Deklarasi Djuanda tahun 1957 dan penggagas pembangunan bandara internasional di Jawa Timur.

Selain akan mengatasi dan mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di tiga persimpangan Bundaran Aloha, tepatnya di jalan nasional ruas Waru-Batas Sidoarjo dengan jalan akses Bandara Juanda, Flyover Djuanda juga menjadi infrastruktur konektivitas pendukung jalan akses Bandara Juanda, di Kabupaten Sidoarjo dan mengurangi risiko kecelakaan karena adanya perlintasan kereta api.

Secara keseluruhan pada tahun 2023, Kementerian PUPR membangun tiga flyover guna mendukung sterilisasi perlintasan sebidang rel kereta di sepanjang jalan nasional, yakni Flyover Djuanda di Jawa Timur dan dua flyover lagi di Sumatra Selatan, yakni Flyover Gelumbang dan Bantaian. B

Komentar

Bagikan