Kolaborasi asosiasi pariwisata Indonesia dan Malaysia akan mampu memperkuat sektor pariwisata di kedua negara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengharapkan hal tersebut dapat terwujud.
Sandiaga berkesempatan untuk menyaksikan prosesi penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia Tours & Travel Association (Astindo) dengan Malaysia Association of Tour and Travel Agent (MATTA) yang berlangsung di Sunway Putra Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (17/3/2023).
Kemudian kesepakatan kerja sama antara Association of Indonesia Recreation Parks & Attractions (ARIA) dengan Malaysian Association of Themepark & Family Attractions (MATFA).
Sandiaga mengapresiasi upaya komunitas pariwisata nasional yang berada di bawah naungan Teman Komunitas Pariwisata Nasional Tepanas Astindo dan ARIA yang telah menginisiasi kerja sama dengan harap bisa meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan asal Malaysia ke Indonesia, sehingga target 7,4 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bisa dicapai.
“Kolaborasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan sektor ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya kuliner. Sebab, wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia mayoritas untuk berwisata kuliner,” jelasnya.
Oleh karena itu, agenda kolaborasi antara asosiasi di Indonesia dengan Malaysia akan dimanfaatkan untuk mendukung program gerakan nasional Bangga Berwisata di Indonesia dan juga Spice Up The World.
“Salah satu solusi untuk mengakselerasi sektor pariwisata adalah memperkuat kolaborasi bersama unsur pentahelix, karena selain dari inovasi dan adaptasi, kolaborasi semua pihak penting untuk dilakukan,” ungkapnya.
Momen ini, lanjut Sandiaga, adalah bentuk dari upaya memperkuat kolaborasi, sehingga bisa mencapai target-target yang lebih baik, untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Malaysia menjadi salah satu negara penyumbang wisatawan terbanyak ke Indonesia.
Namun demikian, eksistensi di pasar Malaysia tetap perlu dijaga dan ditingkatkan.
Selain untuk mewujudkan capaian target wisatawan mancangera, juga untuk memberikan kontribusi terhadap devisa dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. B