Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan tahun 2021 harus menjadi tahun kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini disampaikannya pada Jumpa Pers Akhir Tahun yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf pada 29 Desember 2020.
Oleh karena itu, Sandiaga mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) agar dapat bekerja sama. Hal ini termasuk di dalamnya membangun narasi positif sehingga parekraf dapat menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Di tahun 2019, terdapat lebih dari 34 juta rakyat Indonesia yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terlebih lagi terdapat 90 juta rakyat yang terkait dan mendapatkan manfaat dari 31 subsektor lapangan usaha dalam cakupan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Akan tetapi, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan yang drastis di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan turunnya jumlah wisatawan dan dampak pada hotel maupun restoran.
Sandiaga menyebutkan bahwa Kemenparekraf/Baparekraf pada tahun 2020 telah meletakan fondasi yang baik dalam program mitigasi dengan perlindungan sosial, program padat karya, dan berbagai stimulus bagi industri dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Tahun 2021 kemudian akan menjadi momentum awal dalam kebangkitan. Namun, protokel kesehatan berbasis CHSE atau kebersihan, kesehatan, keselamatan dan keberlanjutan lingkungan (K4), sosialisasi, program kemitraan, hingga dana hibah akan terus dilakukan.
Terdapat tiga pilar yang menjadi prioritas dalam dalam program ini yaitu inovasi dengan Big Data, adaptasi dengan protokol CHSE di seluruh destinasi pariwisata, dan kolaborasi dengan stakeholder.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) /Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, serta seluruh pejabat di jajaran Kemenparekraf/Baparekraf. B