Target Wisman dan Wisnus Tahun 2023 Harus Tercapai

Wisatawan mancanegara di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (dok. kemenparekraf)
Bagikan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di tahun 2023 dapat tercapai.

Pencapaian tersebut ditunjang dengan penambahan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi (seat capacity), serta penyelenggaraan event-event berkualitas di tanah air.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, arahan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) mengenai aktivitas ekonomi dan pariwisata pascapencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Negara Jakarta.

“Arahan presiden, target wisman dan wisnus harus tercapai dengan penambangan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi, kemudahan regulasi termasuk visa, bebas visa kunjungan dan Visa on Arrival, juga berkaitan dengan penyelenggaraan event-event yang berkualitas,” ujarnya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno yang berlangsung secara hybrid di Jakarta, Senin (30/1/2023).

Untuk penambahan penerbangan, Sandiaga menjelaskan, tiga negara pasar yakni India, Tiongkok, dan Rusia akan menjadi fokus utama.

Tiga negara tersebut dipilih, karena berdasarkan data demand dari masyarakatnya untuk berkunjung ke Indonesia, terutama Bali sangat tinggi.

Khusus untuk pasar Tiongkok sebenarnya sudah ada penerbangan langsung dengan sistem charter.

Diharapkan ke depan dapat ditingkatkan dengan penerbangan langsung berjadwal sehingga target jumlah wisman hingga 7,4 juta, serta wisnus sebesar 1,4 miliar pergerakan di tahun ini dapat tercapai.

“Hari ini recovery dari wisman baru di bawah 40%. Mungkin bisa dimulai dengan charter flight dan dilanjutkan regular flight,” kata Sandiaga.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini menjelaskan, khusus pasar Tiongkok di setiap pekannya sudah ada penerbangan langsung dengan sistem charter.

Saat ini tengah dilakukan kajian oleh Pemerintah Tiongkok mengenai perjanjian penerbangan.

“Industri berharap akan ada regular (flight) dan sudah banyak yang masuk. Sebelum pandemi ada 16 penerbangan langsung dan Pemerintah Tiongkok sudah menyampaikan bahwa yang dulu pernah diberikan izin dan slot tidak ada masalah. Kita berharap pada musim semi atau spring di April-Mei bisa mulai lagi,” tuturnya.

Sementara untuk menunjang penyelenggaraan event yang berkualitas, baik Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE), olahraga, musik, dan event kreatif lainnya, presiden meminta agar proses perizinan event dapat dipermudah melalui digitalisasi.

“Perizinan berbasis digital ini akan dihadirkan, sehingga tidak ada lagi kesulitan untuk mendapatkan izin untuk syuting film ke depan. Semua transparan dan akan dikelola berbasis digital, juga untuk MICE, musik, olahraga, dan lainnya,” ungkap Sandiaga. B

 

Komentar

Bagikan