Tahun 2023 akan menjadi tahun yang menantang dan membawa optimisme yang baik bagi dunia penerbangan dan AirNav Indonesia akan terus melanjutkan kinerja positif tahun 2022 untuk mengantisipasinya.
Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti menyatakan, melanjutkan kinerja sambil membenahi berbagai kekurangan yang dapat ditingkatkan dan sepenuh hati menjaga keselamatan, serta kelancaran layanan navigasi penerbangan di langit nusantara.
“Tahun 2022 menjadi titik balik dunia penerbangan, AirNav optimis menyambut tahun ini. Catatan tahun 2022 menjadi titik balik bagi penerbangan Indonesia sejak terdampak pandemi Covid-19 di awal tahun 2020,” ujarnya seperti dikutip situs www.airnavindonesia.co.id.
Polana mengungkapkan, di tahun 2022 banyak catatan positif bagi dunia penerbangan dan pihaknya akan terus bersiap diri akan sebuah perubahan cepat yang akan terjadi di tahun 2023.
“Jumlah penerbangan diharapkan akan kembali kepada posisi sebelum pandemi, bahkan bisa melampaui, sehingga AirNav perlu meningkatkan kinerja pelayanan dan keselamatan navigasi penerbangan, serta transformasi bisnis perusahaan di tahun 2023,” jelasnya.
Menurut Polana, jumlah penerbangan di Indonesia pada tahun 2022 kian mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak dilanda pandemi.
Tercatat AirNav melayani 1,3 juta lebih penerbangan, dengan penerbangan domestik mengalami kenaikan sebesar 14% jika dibandingkan dengan tahun 2021 dan 8% bila dibandingkan tahun 2020.
Untuk penerbangan Internasional mengalami kenaikan sebesar 103% apabila dibandingkan dengan tahun 2021 dan 18% jika dibandingkan dengan tahun 2020.
Hal yang sama terjadi pula untuk penerbangan lintas negara (over flying), yaitu meningkat sebesar 70% apabila dibandingkan dengan tahun 2021 dan 47% jika dibandingkan tahun 2020.
“AirNav sangat bersyukur atas pertumbuhan jumlah penerbangan yang terjadi sejak awal 2022, hal ini disebabkan antara lain karena pelonggaran kebijakan penerbangan baik di dalam maupun luar negeri,” jelasnya.
Polana menuturkan, tingkat pertumbuhan angka penderita Covid-19 yang semakin melandai dan meningkatnya jumlah orang yang sudah divaksinasi, penerbangan membaik dan pariwisata mulai bangkit.
Tahun 2022 juga menjadi tahun kebangkitan pariwisata, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah dua ajang besar internasional, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan Ajang Balap Motor Dunia WBSK Mandalika.
“AirNav Indonesia bangga bisa ikut berkontribusi dalam mensukseskan kedua acara itu dengan memberikan layanan navigasi dan keselamatan penerbangan yang optimal bagi para tamu negara dan delegasi acara,” tuturnya.
Dibantu oleh 11 Cabang AirNav Indonesia dan kolabarasi dengan para stakeholder penerbangan lain, AirNav Indonesia menyiapkan simulasi prosedur, Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, dan peralatan pendukung navigasi, perhelatan acara kenegaraan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
“Alhamdulillah, AirNav dapat menunjukan kemampuannya di mata dunia, bahwa pelayanan navigasi yang kami berikan pada event G20 dan WBSK Mandalika bisa menghantarkan para delegasi dunia sampai dan pulang dengan selamat, tanpa mendapatkan komplain sedikitpun dari para pihak, kami juga tidak menutup jadwal pesawat regular, semuanya kami layani dengan treatment terbaik,” ungkap Polana.
Diketahui AirNav Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari beragam kalangan pasca penyelenggaraan kedua event kenegaraan tersebut.
“Kami juga mendapatkan apresiasi dari Pak Presiden, Pak Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, hingga Dewan Pimpinan Legislatif DPR Komisi VI, pastinya kami bersyukur dan menjadikan penghargaan ini sebagai bekal kami untuk dapat melayani pelayanan navigasi dengan lebih optimal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Polana menyebutkan bahwa hal lain yang menjadi catatan positif di tahun 2022 adalah Tingkat Punctuality (Ketepatan Waktu) Kedatangan dan Keberangkatan Pesawat yang mencapai 90%.
Hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik dengan pihak maskapai, pengelola bandara, regulator, serta pemangku kepentingan lainnya, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan bagi para penumpang.
Selain itu, Polana juga bersyukur bahwa tingkat Keselamatan Penerbangan dapat dijaga dengan baik sepanjang tahun 2022.
“AirNav mampu mempertahankan kinerja layanan keselamatan penerbangan, dengan sepanjang tahun 2022 tercatat total 5.535 kejadian keselamatan dari 1,3 juta lebih penerbangan yang dilayani,” katanya.
Kejadian tersebut bervariasi dari yang tingkat bahaya (hazard) sebanyak 5.383, Insiden sebanyak 107, Insiden Serius 39 dan Kecelakaan sebanyak 6 enam.
Kejadian keselamatan yang paling banyak terjadi adalah kasus Go-around sebanyak 2.460 kali, yaitu pesawat yang hendak landing mendadak harus terbang lagi, disebabkan banyak faktor antara lain angin kencang, cuaca buruk, hingga ada hewan yang melintas di landasan.
Namun, lanjut Polana, AirNav Indonesia tidak cepat berpuas diri dan akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja keselamatan penerbangan.
Dia menyatakan, salah satu milestone penting di tahun 2022 adalah AirNav mendapatkan amanah untuk mengelola FIR Indonesia di atas kawasan Natuna dan Tanjung Pinang, yang selama ini dikelola oleh Singapura, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2022 tentang Pengesahan Persetujuan Flight Information Region (FIR) Indonesia dan Singapura.
“Salah satu tugas penting kami di tahun 2022 ini, AirNav diamanahkan oleh pemerintah untuk memberikan layanan navigasi penerbangan di atas kawasan Natuna dan Tanjung Pinang. Kami telah mempersiapkan tingkat pelayanan, teknologi navigasi dan SDM yang handal, sehingga setara dengan layanan pihak Singapura. Persiapan yang matang dan terukur terus kami lakukan,” ungkap Polana. B