Penerbangan rute internasional di bandara-bandara PT Angkasa Pura II (AP II) pada dua bulan terakhir, yakni Oktober dan November 2022 terus bertumbuh.
Pada dua bulan itu pergerakan penumpang rute internasional tercatat paling tinggi sepanjang tahun ini, yakni Oktober 2022 mencapai 1,04 juta penumpang dan November 2022 sebanyak 990.305 penumpang.
Penumpang di Oktober lalu lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan November karena jumlah hari yang lebih banyak pada 31 hari.
Penumpang internasional tembus satu juta orang per bulan ini juga merupakan yang pertama kali sejak pandemi pada Maret 2020.
Secara tren, peningkatan permintaan rute internasional terjadi cukup cepat tahun ini.
Pada Januari jumlah penumpang internasional di bandara AP II masih 100.000 orang, kemudian Oktober sudah menembus 1 juta orang.
President Director AP II Muhammad Awaluddin menyatakan, pada tahun 2021, secara rata-rata jumlah penumpang internasional di bandara AP II hanya sekitar 100.000 orang per bulan.
“Penerbangan internasional masuk periode pemulihan pada tahun ini dan AP II bersama stakeholder berkolaborasi erat untuk mengakomodir permintaan yang meningkat cepat,” katanya.
Dalam mengakomodir permintaan tersebut, lanjut Awaluddin, AP II dan stakeholders tetap mengutamakan protokol perjalanan internasional di tengah pandemi sesuai regulasi yang berlaku.
Dari total penumpang internasional di bandara AP II, mayoritas mencapai sekitar 85% melakukan penerbangan dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta.
Adapun lima rute internasional tersibuk di Bandara Soekarno-Hatta pada November 2022 adalah dari dan ke Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), Jeddah dan Madinah (Arab Saudi), serta Penang (Malaysia).
“Jeddah dan Madinah masuk menjadi rute tersibuk seiring peningkatan perjalanan ibadah umrah. Secara umum, penerbangan internasional mengalami peningkatan di Bandara Soekarno-Hatta,” jelas Awaluddin.
Dia menuturkan, dengan melihat tren peningkatan yang di penerbangan internasional, maka AP II melakukan persiapan untuk menghadapi permintaan ke depannya.
“AP II bersama stakeholders mampu mengakomodir permintaan penerbangan internasional yang tinggi di Bandara Soekarno-Hatta, dan kini AP II akan melakukan Rebalancing Capacity Terminal Tahap II di Bandara Soekarno-Hatta guna menjaga aspek operasional dan pelayanan, serta juga mengakomodir permintaan yang ada ke depannya,” tutur Awaluddin.
Program Rebalancing Capacity Terminal ini adalah upaya AP II melakukan distribusi operasional penerbangan secara merata sehingga terminal penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dapat optimal dalam memberikan pelayanan.
Rebalancing Capacity Terminal Tahap I di Bandara Soekarno-Hatta sudah dilakukan per 1 September 2022, mulai tanggal tersebut penerbangan umrah Lion Air sebanyak delapan penerbangan/hari pindah dari Terminal 3 ke Terminal 2F.
Kemudian, Rebalancing Capacity Terminal Tahap II akan mulai dilakukan per 7 Desember 2022 di mana penerbangan internasional Lion Air Group yakni Lion Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Lion berpindah dari Terminal 3 ke Terminal 2F.
Menurut Director of Operation AP II Muhamad Wasid, melalui Rebalancing Capacity Terminal Tahap II, maka pada akhir Desember 2022 akan berpindah sebanyak 40 penerbangan internasional (take off dan landing) per hari dengan sekitar 6.000 penumpang dari Terminal 3 ke Terminal 2F.
“Melalui Rebalancing Capacity Terminal Tahap II, sekitar 30% penerbangan internasional akan pindah dari Terminal 3 ke Terminal 2F. Rebalancing Terminal Capacity dilakukan secara bertahap untuk mengakomodir penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta,” katanya.
Sementara itu, Director of Commercial & Service AP II M. Rizal Pahlevi menuturkan, Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta sangat siap melayani penerbangan internasional sejalan dengan revitalisasi yang dilakukan.
“Revitalisasi membuat kapasitas penumpang khusus di Terminal 2F meningkat dari sebelumnya tiga juta penumpang per tahun menjadi enam juta penumpang per tahun,” ungkapnya.
Seluruh fasilitas pelayanan dan komersial sudah disiapkan di Terminal 2F untuk mendukung penerbangan internasional.
Rizal menambahkan, Rebalancing Terminal Capacity ini membuat aspek pelayanan kepada penumpang pesawat dan pengunjung bandara dapat tetap terjaga dan AP II dapat memberikan pelayanan yang optimal.
“Di tengah pemulihan penerbangan, AP II memastikan aspek operasional, pelayanan, keamanan dan keselamatan menjadi prioritas utama bagi seluruh penumpang pesawat dan pengunjung bandara,” jelasnya. B