Kemenparekraf Perkuat Rantai Pasok Industri Parekraf di Kabupaten Bandung

Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana serta Anggota Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi bersama dengan para peserta upskilling untuk SDM UMKM dalam acara "Membangun Branding dalam rangka Peningkatan Rantai Nilai Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif" di Mountain Breeze Clubhouse Kabupaten Bandung (5/9/2022). (dok. kemenparekraf.go.id)
Bagikan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memperkuat rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan dalam membangun dan mengembangkan ekosistem pariwisata di Kabupaten Bandung.

“Penguatan rantai pasok ini melibatkan berbagai pihak mulai dari hulu hingga hilir, sehingga diperlukan kolaborasi yang kuat, karena semuanya berkesempatan menghadirkan peluang usaha dan lapangan kerja,” katanya dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (5/9/2022).

Sementara itu, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan, kegiatan rantai pasok difokuskan kepada lima Destinasi Super Prioritas (DSP) dan diperluas tahun depan ke Kabupaten Bandung.

“Jadi pada kegiatan ini, kami akan melaksanakan upskilling untuk SDM UMKM untuk persiapan melakukan temu bisnis,” ujarnya saat kegiatan Membangun Branding dalam rangka Peningkatan Rantai Nilai Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Mountain Breeze Clubhouse Kabupaten Bandung.

Kegiatan lainnya adalah mendiskusikan kebutuhan hotel yang harus dipenuhi antara lain kualitas, kuantitas, delivery, sistem pembayaran, dan matchmaking, serta dalam kegiatan ini kami melakukan coaching clinic kepada UMKM untuk kegiatan temu bisnis.

Anggara berharap penguatan rantai pasok di kabupaten Bandung dapat menghasilkan kemitraan rantai pasok berkelanjutan antara UMKM dan hotel.

Anggota Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi menyampaikan tentang rantai pasok selama ini menggunakan sistem industri dari hulu ke hilir, tapi tidak melihat cara menyelamatkan perajin seperti perajin batik di sisi hulu.

“Contohnya seperti Pak Dede pernah memamerkan sebuah produk Gobang, Golok Sunda sebagai senjata Kerajaan Padjadjaran dipamerkan di Konferensi Asia Afrika. Untuk memperkenalkannya perlu sebuah narasi produk, sehingga ada respons orang asing terhadap produk tersebut,” tuturnya.

Dede Yusuf berharap rantai pasok dapat ditangani oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Apakah di Kabupaten Bandung sudah dipikirkan rantai pasoknya? Pikirkan juga hulunya dan diharapkan terjalin kemitraan yang baik antara hulu dengan hilir.” B

 

Komentar

Bagikan